News
Senin, 4 Oktober 2021 - 09:45 WIB

Round Up: Gus Yaqut, Apa Kabar Izin Haji dan Umrah Jemaah Indonesia?

Newswire  /  Sri Sumi Handayani  /  Sri Sumi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Masjidil Haram (haji.kemenag.id)

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah Arab Saudi masih belum membuka pintu bagi jemaah umrah Indonesia hingga saat ini. Padahal Indonesia menjadi satu dari lima negara pengirim jemaah umrah terbanyak.

Empat negara lain, yakni Pakistan, India, Turki, dan Mesir. Beberapa waktu lalu, Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Qoumas, menyampaikan rencana keberangkatan ke Arab Saudi akhir bulan September untuk membahas masalah keberangkatan haji dan umroh jemaah Indonesia. Namun, hingga kini belum ada informasi lebih lanjut perihal nasib ibadah haji dan umrah Indonesia.

Advertisement

“Belum, belum (ada kejelasan masalah umrah). Nanti kami akan ke sana dulu, insya Allah akhir bulan ini saya akan ke Saudi Arabia untuk membicarakan terkait dengan perkembangan haji dan umrah. Setelah itu akan kami rilis,” kata Yaqut saat ditemui di Pendopo Manggala Parasamya II, Kompleks Perkantoran Pemda Kabupaten Bantul, DIY, seperti dikutip dari detikcom, Rabu (29/9/2021).

Baca Juga : Pemerintah Didesak Lobi Arab Saudi Terkait Umrah

Advertisement

Baca Juga : Pemerintah Didesak Lobi Arab Saudi Terkait Umrah

Gus Yaqut, sapaannya, juga akan membahas kuota jemaah dengan pemerintah Arab Saudi. Namun dia juga belum mengungkapkan jumlah kuota jemaah yang akan diajukan tersebut.

Di sisi lain, Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan, mendesak pemerintah melobi Arab Saudi terkait izin pelaksanaan umrah bagi masyarakat Indonesia.
Syarief menguraikan seperti diberitakan Saudi Gazette, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengumumkan kapasitas jemaah yang diizinkan umrah dan salat di Masjidil Haram bertambah.

Advertisement

Semula 70.000 menjadi 100.000 per hari. Namun, jemaah asal Indonesia belum mendapatkan izin sama sekali beribadah di Masjidil Haram. Hal itu diduga berkaitan dengan perkembangan pandemi Covid-19 di Indonesia.

Konsul Jenderal KJRI Jeddah menyampaikan jemaah asal Indonesia memang belum diizinkan umrah dan beribadah di Masjidil Haram sampai sekarang. Terkait hal tersebut, Syarief memandang pemerintah harusnya bisa meyakinkan kepada pihak Saudi agar segera membuka pintu bagi jemaah Indonesia.

“Kebijakan seperti ini harusnya bisa dikomunikasikan dengan pihak Saudi sehingga jemaah asal Indonesia dapat kembali beribadah dan melaksanakan umrah di Masjidil Haram,” ujar Syarief dalam keterangannya, Minggu (3/10/2021).

Advertisement

Baca Juga : Perhatian! Kampung di Gunung Kidul Ini Banyak Ditemukan Janda

Negara Muslim Terbesar

Syarief menyebut Arab Saudi akan sangat mempertimbangkan posisi Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Selain itu, Pemerintah Indonesia telah dapat menurunkan angka penularan Covid-19 secara signifikan.

Ia mempertanyakan masih ada beberapa negara yang menutup pintu bagi Indonesia di saat angka Covid-19 sudah turun. “Harusnya data ditunjukkan kepada Pemerintah Saudi sehingga menjadi penguat agar jemaah asal Indonesia mendapatkan izin melaksanakan umrah. Selama ini, pemerintah mengklaim berhasil menurunkan Covid-19, tetapi masih banyak negara, termasuk Arab Saudi belum mempercayainya dengan belum memberi izin umrah,” tutur Syarief.

Advertisement

Diberitakan sebelumnya, Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Khoirizi, bertemu Duta Besar Arab Saudi, Esham Altsaqafi. Khoirizi melobi agar jemaah umrah Indonesia bisa segera mendapat kesempatan diberangkatkan.

Baca Juga : Reog Jadi Warisan Budaya tak Benda, Ponorogo Kota Kreatif UNESCO, Bisa?

Khoirizi juga mengatakan penanganan Covid-19 di Indonesia terus membaik. Selain itu, jemaah umrah Indonesia siap mengikuti protokol kesehatan (prokes) yang ditetapkan Pemerintah Arab Saudi.

“Kami berharap pemerintah Arab Saudi segera mencabut suspen dan memberi kesempatan kepada jemaah umrah Indonesia untuk bisa berangkat ke Tanah Suci. Ada lima negara pengirim jemaah umrah terbanyak, yaitu Pakistan, Indonesia, India, Turki, dan Mesir yang belum bisa mengirimkan jemaah umroh. Kami berharap jemaah umrah Indonesia diprioritaskan untuk bisa segera diberangkatkan,” kata Khoirizi dalam keterangannya, Rabu (22/9).

Dubes Arab Saudi, Esham Altsaqafi, menegaskan Saudi tidak pernah melarang umat Islam Indonesia melaksanakan umrah. Menurutnya, pengaturan dilakukan semata dalam rangka mengatasi pandemi. Apalagi, hubungan Arab Saudi dan Indonesia juga baik.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif