“Secara pribadi sudah minta maaf dan saya memaafkan beliau, dan kita sepakat menulis surat pembaca di KR dan beliau juga menulis hak jawabnya. setelah itu sudah selesai,” kata Robby, Kamis (26/8).
Alasan kenapa permohonan maaf harus dimuat di surat pembaca KR, menurut Robby, hal tersebut merupakan kewajiban moral yang memang harus dilakukan bagi siapa saja yang mengutip tulisan orang lain.
“Tulisan itu kan sudah dibaca orang, sehingga kita berdua harus punya kewajiban moral untuk memberitahukan kejadian ini,” ujar Robby yang mengaku murid Agung ini.
Kasus ini, menurut Robby, merupakan pembelajaran, sehingga diharapkan ke depannya tidak akan terjadi hal serupa. Dengan kejadian ini, Robby berharap agar semua pihak menjaga kejujuran.
“Mungkin ini juga pesan Allah buat kita semua agar bulan ini benar-benar suci. Kita jaga kejujuran, dan kita sambut kebersamaan, apalagi, keutuhan bersama untuk hal-hal yang lebih baik dan manfaat,” pesan dosen di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Tulisan Agung yang diduga hasil dari menjiplak tersebut dimuat di Harian Kedaulatan Rakyat di halaman 1 pada tanggal 19 Agustus 2010. Karena merasa artikel yang ditulis Agung adalah miliknya, Robby kemudian menulis surat pembaca ke Kedaulatan Rakyat (KR), yang intinya meminta agar Agung meminta maaf atas plagiarisme itu.
Robby menuturkan, KR telah memuat surat pembacanya pada Selasa (24/8). Sementara pada hari ini, surat jawaban Agung juga telah dimuat oleh KR.
dtc/rif