News
Kamis, 2 Maret 2017 - 18:30 WIB

Rizieq Shihab Batal Temui Raja Salman, Ini Kata Pengacaranya

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud (kiri tengah) bersiap berfoto bersama seusai bertemu sejumlah pimpinan lembaga dan tokoh Islam Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/3/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Rosa Panggabean)

Rizieq Shihab batal ikut dalam pertemuan dengan Raja Salman. Menurut pengacaranya, Rizieq sedang tidak sehat.

Solopos.com, JAKARTA — Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab batal ikut dalam pertemuan Raja Salman dengan para ulama dan tokoh ormas Islam di Istana Merdeka, Kamis (2/3/2017). Padahal, sebelumnya Rizieq dikabarkan akan ikut menemui Raja Salman bersama tokoh Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) MUI.

Advertisement

Kabarnya, Rizieq sedang tidak sehat hari ini sehingga harus melewatkan momen langka bertemu pemimpin Kerajaan Arab Saudi itu. Hal itu disampaikan penasihat hukum GNPF MUI, Kapitra Ampera, yang juga kerap mendampingi Rizieq Shihab.

“Beliau tidak enak badan, [sedang] sakit ya, tidak bisa tatap muka [dengan Raja Salman]. Tadi sudah ditunggu, tapi Allah berkehendak lain, Allah punya keinginan lain, beliau kurang sehat,” kata Kapitra dalam wawancara via telepon yang ditayangkan Kompas TV, Kamis sore.

Advertisement

“Beliau tidak enak badan, [sedang] sakit ya, tidak bisa tatap muka [dengan Raja Salman]. Tadi sudah ditunggu, tapi Allah berkehendak lain, Allah punya keinginan lain, beliau kurang sehat,” kata Kapitra dalam wawancara via telepon yang ditayangkan Kompas TV, Kamis sore.

Meski demikian, Kapitra tak menjelaskan detail kondisi Rizieq yang disebutnya tidak sehat. Dia mengaku kurang tahu persis sakit yang diderita Rizieq, namun hanya menjelaskan bahwa kondisinya kurang baik. Yang jelas, kata Kapitra, undangan sudah diterima beberapa hari lalu.

“Undangan sudah diterima beberapa hari lalu. Ya [dari DPR] beberapa hari lalu. Senin [27/2/2017] malam diterima undangannya,” ujarnya. “Beliau sebenarya sudah berniat, ingin untuk [sambut] kedatangan [Raja Salman]. Sudah kita rencanakan untuk hadir, tapi yang lain-lain [pimpinan GNPF-MUI] sudah datang.”

Advertisement

“Tidak ada hal khusus, soal politik dalam negeri itu urusan kita, ini kan bagian dari dinamika kehidupan benegara, ini tidak boleh kita bawa ke luar negeri. Tidak boleh mengajak orang lain ikut dalam urusan kita. Kita sendiri yang harus menyelesaikan,” ujarnya.

Sementara itu, kata Kapitra, para pimpinan GNPF-MUI sudah sempat berbicara langsung dengan Raja Salman. Tidak ada hal khusus yang disampaikan selain mengucapkan selamat datang kepada Raja ketujuh Arab Saudi itu. “Indonesia ini mayoritas muslim yang menghormati yang lain. Harapannya, persahabatan ini bisa diwujudkan dalam bentuk yang konkret.”

Pertemuan tokoh muslim dan Raja Salman berlangsung di Istana Merdeka yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo. “Yang Mulia Sri Baginda Raja Salman bin Abdul Aziz al-Saud, sekali lagi saya menyampaikan ucapan selamat datang kepada Yang Mulia di Istana Merdeka, Jakarta. Selamat datang juga kami sampaikan kepada yang terhormat, Yang Mulia para alim ulama serta para tokoh Muslim Indonesia,” kata Presiden membuka pertemuan.

Advertisement

Baca juga: Ahok Salami Raja Salman, Tak Bahas Kasus Al Maidah.

Presiden Joko Widodo sekali lagi menyampaikan rasa syukurnya terkait dengan pengembalian kuota haji Indonesia menjadi 211.000 jamaah. Jumlah tersebut kemudian ditambahkan lagi oleh Raja Salman hingga menjadi 221.000 jamaah.

“Sekali lagi atas nama umat Islam Indonesia, saya ingin menyampaikan terima kasih atas tambahan kuota haji Indonesia dari 168.000, alhamdulillah, bisa menjadi 211.000 mulai tahun ini. Artinya ada tambahan 43.000. Ditambah lagi tambahan kuota sebanyak 10.000 jamaah haji untuk tahun 2017. Total tambahan berarti 53.000,” ujarnya.

Advertisement

Turut hadir dalam pertemuan tersebut di antaranya Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif