News
Rabu, 25 Januari 2012 - 21:41 WIB

RIVERS OF THE WORLD, Ajang Murid Berkreasi Dalam Seni Fotografi

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - TIM THAMES FESTIVAL-- Country Director British Council, Keith Davies, Director Thames Festival, Adrian Evans dan perwakilan seniman Inggris, Rebecca Picton, (dari kiri ke kanan) memaparkan konsep Thames Festival saat jumpa pers di Best Western Hotel, Rabu (25/1/2012) (FOTO: Espos/Dina Ananti Sawitri Setyani)

TIM THAMES FESTIVAL-- Country Director British Council, Keith Davies, Director Thames Festival, Adrian Evans dan perwakilan seniman Inggris, Rebecca Picton, (dari kiri ke kanan) memaparkan konsep Thames Festival saat jumpa pers di Best Western Hotel, Rabu (25/1/2012) (FOTO: Espos/Dina Ananti Sawitri Setyani)

SOLO--Direktur Pelaksanaan Thames Festival, London, Adrian Evans, membebaskan murid-murid dari enam SMP di Solo berkreasi menampilkan kondisi Bengawan Solo melalui karya seni, pada kegiatan yang berlangsung September mendatang. Karya murid Indonesia ini bakal tampil bersama perwakilan dari negara lainnya seperti Bangladesh, Dubai, Argentina dan Korea.

Advertisement

Evans mengungkapkan festival ini acara tahunan yang ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai belahan dunia. Sedikitnya ada 75 juta orang yang menyaksikan Thames Festival di London. Dengan memotret sejumlah sungai dari berbagai negara, hal itu bisa membuka kesadaran penduduk dunia terkait pentingnya menjaga lingkungan sekitar terutama soal ekosistem sungai.

Di London, Evans mengungkapkan sungai Thames menjadi kebanggaan penduduk, mereka begitu menghargai lingkungan di sekitar sungai agar tidak terkena polusi. Menurutnya, ini merupakan tantangan bagi penduduk Solo untuk membikin sungai kebanggaan mereka, Bengawan Solo, bisa secantik Sungai Thames.

“Di sisi kanan-kiri sungai di bangun taman dan fasilitas umum, dimana masyarakat bisa berjalan kaki di sekitar sungai,” jelas dia.

Advertisement

Terkait program ini, murid-murid diminta menggambarkan kondisi sungai di Bengawan Solo dan mencari solusi termudah agar masyarakat sadar pentingnya menjaga sungai dari pencemaran. Evans mengungkapkan kondisi yang berada di Bengawan Solo itu mirip sungai Thames pada tahun 1986, yang mulai tercemar.

Namun dengan peningkatan kesadaran penduduk dan proaktif dari semua pihak, Thames kini menjadi kebanggaan dan salah satu ikon London yang wajib dikunjungi wisatawan. “Ini tantangan bisa membikin Bengawan Solo menjadi daya tarik kota,” jelas dia.

Lebih lanjut diungkapkan Country Director British Council, Keith Davies, dipilih Indonesia dan sungai Bengawan Solo sebagai peserta pada Thames Festival lantaran Bengawan Solo merupakan salah satu sungai kebanggaan di Indonesia. Publik mancanegara pun mengenal Bengawan Solo dari lagu yang begitu populer.

Advertisement

Menurutnya, kesempatan untuk menampilkan Bengawan Solo serta mengajak publik dunia melihatnya dapat melalui karya seni yang dibikin para murid yang berasal dari enam sekolah yakni SMP Kasatriyan I, SMPN 1 Solo, SMPN 4, SMPN 9, SMP Muhammadiyah 7 dan SMP Kristen Kalam Kudus.

“Kami membebaskan mereka berkreasi, murid bisa mempersiapkan konsep karya mereka melalui foto, lukisan, patung, batik  atau lainya,” jelas dia.

(JIBI/SOLOPOS/Dina Ananti Sawitri Setyani)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif