News
Sabtu, 4 April 2020 - 04:20 WIB

Riset Google Ungkap Orang Indonesia Masih Banyak yang Keluyuran

Newswire  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi physical distancing. (Freepik)

Solopos.com, SOLO – Studi yang diterbitkan Google memaparkan bahwa orang Indonesia belum mematuhi himbauan WHO untuk berdiam diri di rumah. Pergerakan orang Indonesia masih memperlihatkan kencederungan berkurang sedikit dari kondisi normal.

Dalam studi yang diterbitkan Jumat (3/4/2020) Google meneliti lalu-lintas atau pergerakan orang dengan mengumpulkan data lokasi dari ponsel mereka. Data yang diambil berasal dari periode 16 Februari sampai 29 Maret kemarin.

Advertisement

Ganjar Beberkan Fakta 18 Kasus Pasien Corona Meninggal di Jateng

Google menunjukkan bahwa orang Indonesia masih pergi ke tempat kerja, meski pemerintah dan banyak perusahaan sudah memutuskan agar para pegawai bekerja dari rumah saja. Tingkat kunjungan ke tempat kerja di Indonesia hanya turun 15 persen.

Penurunan terbesar terjadi pada kunjungan ke fasilitas transportasi umum seperti kereta api dan terminal bus, yang sebesar 54 persen, diikuti oleh tingkat kunjungan ke pantai, taman, dan lapangan terbuka yang sebesar 52 persen.

Advertisement

Dalam studi itu ditunjukkan bahwa tingkat kunjungan ke restoran, kafe, mal, dan bioskop hanya turun sebesar 47 persen. Sementara perjalanan ke pasar, toko makanan, apotek, dan swalayan hanya turun 27 persen.

Tak Sampai 100, Segini Jatah Rapid Test Untuk ODP di Kota Solo

Abaikan Himbauan WHO

Perilaku publik di Indonesia kontras jika dibandingkan dengan beberapa negara yang paling parah didera wabah Covid-19. Inggris, Prancis, dan Filipina misalnya penurunan kunjungan ke pusat rekreasi seperti restoran dan bioskop turun lebih 80 persen.

Advertisement

Situasi di Indonesia mungkin mirip dengan di Australia. Warga tetangga kita itu masih berkeliaran di luar rumah dan penurunan kunjungan ke pantai hanya sekitar 50 persen.

Sementara di Jepang dan Swedia, yang belum menerapkan penjarakan serta pembatasan sosial ketat, tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan dan tempat rekreasi hanya turun sekitar 25 persen. Meski begitu, bukan berarti kedua negara ini mengabaikan himbauan WHO.

Warga Sumpingan Solo Pasang Spanduk Waspada Corona, Agen Bank Plecit Dilarang Masuk

Lalu di Korea Selatan, negara yang sukses menekan penularan Covid-19 tanpa melakukan lockdown. Penurunan perjalanan warga hanya turun sekitar 19 persen.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif