News
Senin, 2 Maret 2020 - 11:51 WIB

Rezim Jokowi Diprediksi Jatuh Juni Ini, Kenapa?

Newswire  /  Ginanjar Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - residen Joko Widodo (Jokowi) memberikan sambutan saat penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di GOR David Tonny, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Jumat (1/3/2019). Antara/Adiwinata Solihin

Solopos.com, SOLO — Rezim Joko Widodo diprediksi akan jatuh pada Juni 2020. Hal itu disampaikan pengamat ekonomi dan politik dari Sabang Merauke Circle (SMC), Syahganda Nainggolan, dalam acara Sarita dengan tema Benarkah Rakyat Kecewa Jokowi? yang videonya diunggah ke saluran Youtube realita TV, Sabtu (29/2/2020).

Di awal pernyantaannya, Syahganda kini tengah menghitung waktu Joko Widodo akan jatuh.

Advertisement

"Saya lagi menghitung Jokowi kapan jatuhnya? Karena saya ini kan pengamat, bukan anti-Jokowi atau pro Jokowi," ujarnya.

Enam Bulan

Syahganda mengaku telah membaca berbagai kajian dan menyimpulkan rezim Jokowi akan jatuh dalam enam bulan.

Selamat! Manchester City Juara Piala Liga Inggris

Advertisement

Prediksi itu, menurut Syahganda, berdasarkan pengamatannya dari sektor ekonomi dan politik.

"Jatuh itu ada dua, dia buat rezim baru, sekarang kan sudah sibuk dari kantor KSP mengumumkan akan ada reshuffle kabinet. Ini kan paling konyol di dunia, ada yang belum enam bulan sudah bicara reshuffle," klaim Syahganda seperti dikutip Suara.com, Senin (2/3/2020).

Salju Antartika Merah Darah, Awas Cepat Meleleh!

"Menurut saya ini rezimnya, bukan Jokowi, artinya Jokowi dan para tim ini kemungkinan dalam bulan Juni ini sudah jatuh," beber Syahganda.

Advertisement

Pengamat SMC juga mengatakan perekonomian Indonesia semakin susah di masa pemerintahan Jokowi periode kedua ini.

Terungkap! Perampok, Pembunuh, & Pemerkosa Jasad Wanita PNS Ternyata Anak SMA

"Ketika masuk pada realitas sekarang, tiga bulan plus satu bulan pemerintahan Jokowi, semua orang tahu ekonomi ini susahnya bukan main, baik di rakyat bawah maupun di atas. Sekarang 115 juta jiwa terancam kemiskinan," ujarnya.

Syahganda lalu mencontohkan ekonomi rumah tangga sekarang yang mengalami kesulitan. Menurutnya, orang-orang kekinian sulit membayar berbagai cicilan.

Advertisement

Lowongan Kerja Terbaru, Klik di Sini!

"Yang biasa sudah nikmat dengan pengeluaran cicilan mobil, kredit rumah tiba-tiba sekarang berkurang. Negara 36 triliun di bulan Januari saja enggak punya uang, siapa yang mau dipotong?" katanya.

China

Kesulitan ekonomi Indonesia, menurut Syahganda, disebabkan rezim pemerintah yang pro terhadap China.

Kabar Terbaru Seputar Virus Corona

Advertisement

"Karena selama ini rezim yang pro pada China merasa nyaman dengan adanya China yang setiap saat bisa membantu. Kalau kata Luhut Binsar Panjaitan 'gampang nanti kalau BPJS runtuh saya panggil asuransi China langsung selesai' kata Luhut," ujarnya.

Berbagai barang yang didatangkan dari China ke Indonesia menjadi alasan Syahganda untuk menguatkan argumennya.

Berita Jokowi Terbaru

Ia berpendapat, angka impor dari China yang tinggi akan berpengaruh pada Indonesia ketika China tidak berdaya.

"Kita impor US$45 miliar dari China per tahun, US$24 miliar ekspor. Ini mempengaruhi semua, barang-barang sekarang orang sudah senang handphone, semua handphone dari sana, sparepart mobil, ini nanti kena tiga bulan lagi," katanya.

Ternyata Ini Foto Asli Soeharto Naik Nmax

Advertisement

Berita Politik Terbaru, Klik di Sini!

 

Advertisement
Kata Kunci : Ekonomi Jokowi Politik
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif