News
Rabu, 1 Juli 2015 - 11:15 WIB

RESHUFFLE KABINET JOKOWI : Pengamat: Menteri Hina Presiden Tunjukkan Pola Hubungan Tak Tepat

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kabinet Kerja Jokowi-JK (JIBI/Solopos/Antara/Andika Wahyu)

Reshuffle Kabinet Jokowi menjadi perbincangan hangat yang diwarnai kabar soal menteri hina Presiden.

Solopos.com, JAKARTA – Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Firman Noor Firman menduga menteri yang membuat pernyataan bernada menghina Presiden merasa tidak mendapat banyak arahan dari Presiden terkait tugasnya.

Advertisement

Firman justru mempertanyakan bagaimana bisa pernyataan salah satu menteri yang dinilai menghina Presiden lolos ke publik karena seharusnya hanya untuk kalangan terbatas.

“Pernyataan itu reaksi emosional yang wajar dari seseorang yang merasa sudah berbuat sesuatu tetapi akan dicampakkan begitu saja. Namun, pernyataan itu tentu untuk kalangan terbatas. Bagaimana bisa lolos ke publik?” kata Firman Noor dihubungi dari Jakarta, Rabu (1/7/2015).

Advertisement

“Pernyataan itu reaksi emosional yang wajar dari seseorang yang merasa sudah berbuat sesuatu tetapi akan dicampakkan begitu saja. Namun, pernyataan itu tentu untuk kalangan terbatas. Bagaimana bisa lolos ke publik?” kata Firman Noor dihubungi dari Jakarta, Rabu (1/7/2015).

Menurut Firman, menteri yang bersangkutan akan lebih merasa sakit hati bila Presiden lebih ikut arus opini yang berkembang dalam menilai kinerja kabinet. Hal itu karena si menteri merasa Presiden tidak tahu banyak substansi domain kerja menteri.

“Menjadi lebih menyakitkan karena Presiden tampaknya lebih memilih mengikuti arus opini daripada paramater-paramater objektif yang ketat,” tutur dia.

Advertisement

“Hal itu juga mencerminkan situasi internal kabinet dan tentu saja kualitas pemimpinnya,” ujar dia.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyatakan siap “pasang badan” bagi siapa saja yang menghina Presiden Jokowi.

“Sebagai Mendagri, saya siap membela Presiden dari siapa pun yang menghina Presiden, lambang negara,” katanya.

Advertisement

Tjahjo mengatakan sebaiknya kritik terhadap Presiden disampaikan secara langsung, bukan melalui media massa terlebih dahulu dengan menggunakan kata-kata yang tidak sopan.

Tjahjo juga mengaku tidak pernah menyebut nama menteri tertentu yang diduga meremehkan Presiden Joko Widodo.

“Di hadapan teman-teman pers, saya tidak pernah menyebut nama siapa pun dalam pernyataan saya,” ujar dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif