SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi meninjau lokasi pembangunan jalan tol Solo-Kertosono di Desa Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Sabtu (25/7/2015). (Moh Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)
Reshuffle kabinet Jokowi-JK tinggal menunggu waktu. Presiden Jokowi diminta memilih menteri yang tidak membebaninya.
Solopos.com, JAKARTA — Pimpinan DPR menyarankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih menteri yang tidak menambah beban politik pemerintah sehingga dapat fokus melaksanakan tugasnya.
Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, mengatakan kabinet di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi harus lebih kompak dalam mengelola pemerintahan. Untuk itu, Presiden harus memiliki tim yang kuat dan dapat dipercaya dalam menjalankan tugasnya.
“Maksud dari usulan kami supaya kompak itu juga Presiden harus pilih menteri yang tidak memberikan beban politik kepada Presiden,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/11/2015).
Fahri Hamzah menuturkan DPR menginginkan Presiden Jokowi memiliki tim yang kuat dan solid dalam menjalankan pemerintahan. Tim yang kuat tersebut juga akan membantu Presiden dalam menjalankan tugasnya.
Menurutnya, kritik yang disampaikan DPR selama ini merupakan salah satu bentuk pengawasan yang dilakukan lembaga legislatif tersebut. Padahal selama ini hubungan pribadi anggota DPR dan pemerintah berjalan dengan baik.
“Kami ingin menunjukkan kami sedang menjalankan tugas saat mengkritik pemerintah. Secara pribadi saya tidak ada masalah dengan Presiden, dan kekompakan sebagai bangsa itu perlu,” ujarnya.
Selain itu, dia juga menyebut tidak ingin masuk ke dalam wilayah preogratif Presiden dengan memberikan pertimbangan terkait reshufle. Dirinya hanya memberikan saran agar pemerintahan dapat berjalan dengan lebih baik.