News
Senin, 30 April 2012 - 07:56 WIB

RENOVASI RUMAH: Pinjaman Renovasi Rumah Jamsostek Sepi Peminat

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dwi Prasetya/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Dwi Prasetya/JIBI/SOLOPOS)

SOLO–Penawaran pinjaman renovasi rumah PT Jamssostek masih sepi peminat. Hingga akhir April, miliaran rupiah dana yang disediakan untuk itu belum disalurkan.

Advertisement

Kepala Kantor Jamsostek Area Solo, Abdul Cholik mengatakan kuota pinjaman renovasi rumah dengan bunga 6% setahun masih tersedia. Total kuota pinjaman ini mencapai Rp2,4 miliar, berbagi dengan pinjaman uang muka perumahan.

“Belum ada satu pun permintaan masuk. Kalau tidak ada yang menginginkan pinjaman renovasi rumah, ya semua kami alokasikan untuk pinjaman uang muka perumahan atau PUMP. Sekarang PUMP sudah Rp60 juta,” ungkap Cholik, kepada Solopos.com, Minggu (29/4/2012).

Pinjaman renovasi rumah sendiri ditetapkan maksimal Rp30 juta. Peserta Jamsostek aktif selama setahun, tertib, dan memiliki standar gaji di atas upah minimum kota (UMK), bisa mendapatkan pinjaman tersebut dengan bunga 6% dan jangka waktu pembayaran maksimal 10 tahun. Selain meminjam pada Jamsostek, peserta juga diwajibkan meminjam minimal 50% dari total pinjaman, ke pihak bank yang telah menjalin kerja sama dengan Jamsostek.

Advertisement

Ada tiga bank yang dimaksud, yakni Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Jateng, dan Bank Bukopin. “Jadi kalau meminjam pada Jamsostek Rp30 juta, harus pinjam juga pada bank minimal Rp30 juta. Kalau mau lebih bisa, pinjam di bank sampai Rp50 juta tergantung kemampuan finansial. Bunga yang diterapkan nanti adalah bunga kombinasi Jamsostek 6% dan pihak bank sesuai aturan di bank. Ringan kok, kurang dari 9%,” imbuh dia.

Kabid Pemasaran Jamsostek, Multanti mengatakan pihak Jamsostek telah beberapa kali menyosialisasikan program pinjaman renovasi rumah tersebut. Memang, pihaknya mengakui sosialisasi lebih banyak disampaikan kepada perwakilan perusahaan. Pihaknya berharap manajemen perusahaan lebih aktif untuk menyampaikan informasi ini kepada pekerja.

Seperti diketahui jumlah tenaga kerja peserta Jamsostek mencapai 137.000 orang, sehingga tidak mungkin menyampaikan sosialisasi kepada semua peserta. “Peserta yang kami minta aktif tanya ke kantor,” ujar dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif