News
Senin, 20 Maret 2023 - 14:51 WIB

Remaja Dibunuh Pacar yang Dikenal Lewat Medsos, Peringatan Keras bagi Orang Tua

Rudi Hartono  /  Newswire  /  Rudi Hartono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi korban pembunuhan (Dok/JIBI)

Solopos.com, PADANG–Sosiolog dari Universitas Negeri Padang (UNP), Sumatera Barat, Erianjoni menyebut pembunuhan terhadap siswi SMP di Kabupaten Tanah Datar yang dilakukan remaja 17 tahun karena takut pacarnya itu hamil menunjukkan pengetahuan pelaku tentang seks minim.

“Saya melihatnya pengetahuan dia [pelaku] tentang seks ini sangat minim,” kata dia di Padang, Senin (20/3/2023), dikutip dari Antara.

Advertisement

Pelaku pembunuhan itu diketahui berinisial AJ. Dia membunuh pacarnya, YS, yang dikenalnya melalui media sosial. Seusai membunuh pada awal Februari 2023 lalu, AJ mengubur mayat YS di dapur rumah tak berpenghuni milik saudara AJ di Nagari (Desa) Singgalang, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar.

AJ membunuh YS karena takut teman dekatnya itu hamil. Sebelumnya, mereka berhubungan layaknya suami istri.

Advertisement

AJ membunuh YS karena takut teman dekatnya itu hamil. Sebelumnya, mereka berhubungan layaknya suami istri.

Menurut Erianjoni, hal tersebut menunjukkan pengetahuan pelaku tentang kesehatan reproduksi pelaku sangat buruk.

“Dia kalap sehingga mengambil jalan pintas dan jalan pintasnya ya pembunuhan,” ujarnya.

Advertisement

Salah satu hal yang perlu diperhatikan orang tua adalah hubungan pertemanan anak yang dijalun melalui media sosial.

Bukan tidak mungkin anak yang berteman melalui Facebook, Twitter, Instagram, dan atau platform media sosial lainnya tidak mengenal kepribadian asli temannya itu.

Dalam mengawasi anak, peran atau sinergi antara sekolah dengan keluarga sangat penting. Contohnya, saat sekolah melarang anak berperilaku tidak baik keluarga harus mendukung.

Advertisement

Sayangnya yang kerap terjadi saat ini ialah adanya perbedaan pandangan antara sekolah dengan keluarga anak, sehingga terjadi semacam garis pembatas dalam mendidik anak.

“Ketika terjadi pembentukan karakter di sekolah, di rumah tidak demikian sehingga terjadi gap,” ulas Erianjoni.

Selain sekolah dan keluarga, lanjut dia, peran lingkungan atau masyarakat juga memiliki peran penting dalam menjalankan pilar pendidikan. Ketiganya harus sejalan dalam mendidik anak.

Advertisement

 

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif