SOLOPOS.COM - Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Gadjah Mada (MWA UGM) Sofian Effendi (paling kiri) (JIBI/Harian Jogja/Humas UGM)
Harianjogja.com, SLEMAN-Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Gadjah Mada (MWA UGM) Sofian Effendi menerangkan mekanisme
musyawarah mufakat ditempuh atas kesepakatan bersama para anggota untuk memilih Rektor baru UGM.
Sebelum musyawarah dimulai pun sebenarnya nama sudah mengerucut kepada sosok Dwikorita Karnawati. Pasalnya, sebagaimana penjelasan Sofian, dari tiga kandidat yang akan dipilih, dua di antaranya justru menyodorkan nama agar jabatan rektor pengganti sampai berakhir 2017 nanti dilimpahkan ke Dwikorita.
“Kami menghargai pendapat dua wakil rektor yang justru memberikan pertimbangan agar memilih Dwikorita. Kehadiran MWA di sini akhirnya hanya menetapkan rektor pengganti sesuai usulan para wakil rektor-rektor itu saja,” papar Sofian usai rapat pleno.
Sofian menjelaskan, dua calon juga memaparkan terkait alasan-alasannya lebih menyodorkan nama Dwikorita ketimbang dirinya masing-masing. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Iwan Dwiprahasto menyatakan belum siap untuk menjadi rektor. Dia lebih memilih fokus dalam pekerjaannya untuk mengemban visi dan misi di bidang akademik sehingga bisa mengantarkan UGM jadi kampus berkelas dunia.
Sementara Wakil Rektor Bidang Perencanaan Keuangan dan Sistem Informasi Didi Achjari merasa rendah diri apabila saat ini langsung menduduki jabatan rektor. Pasalnya Didi menjadi satu-satunya kandidat yang belum bergelar guru besar. Dia juga menyatakan ingin fokus melakukan pembenahan-pembenahan dalam perencanaan keuangan dan sistem informasi di UGM.