Solo (Solopos.com)–Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prof Dr Ravik Karsidi MS, menegaskan tidak akan ada kekerasan dan eksploitasi selama pelaksanaan Orientasi Mahasiswa Baru (Osmaru) UNS tahun 2011, Senin-Rabu (8-10/8/2011).
Hal itu disampaikan Ravik saat memberikan pengarahan dalam acara upacara pelantikan mahasiswa baru UNS program Strata 1 di halaman gedung rektorat UNS, Senin.
Ravik mengatakan jika ada kakak tingkat yang nekad melakukan kekerasan saat Osmaru, ia mempersilakan mahasiswa melaporkan kejadian itu kepada rektor.
Saat jumpa pers seusai upacara, Pembantu Rektor III UNS, Drs Dwi Tiyanto SU, mengungkapkan UNS telah membentuk tim monitoring untuk menghindari kemungkinan terjadinya kekerasan selama Osmaru.
Tim monitoring beranggotakan perwakilan mahasiswa, orangtua mahasiswa, dosen dan karyawan. Tak hanya tim monitoring tingkat universitas, UNS juga membentuk tim monitoring tingkat fakultas.
“Mereka bertugas mengawasi pelaksanaan Osmaru agar tidak ada kekerasan dan pembodohan,” ujarnya.
Dalam surat keputusan (SK) Rektor UNS, terangnya, juga sudah diatur soal sanksi yang akan diberlakukan jika ada pihak-pihak yang melakukan kekerasan. Sanksi tersebut bisa berupa sanksi lisan, tertulis hingga penghilangan hak dari pihak yang melakukan kekerasan.
Pelaksanaan Osmaru, ujarnya, setiap hari dilaksanakan antara pukul 07.30-15.30 WIB. Setelah Osmaru, akan dilaksanakan kuliah umum dengan menghadirkan pakar motivasi spiritual nasional, Ary Ginanjar, Kamis (11/8/2011).
(ewt)