News
Senin, 8 Mei 2017 - 21:00 WIB

REKLAMASI JAKARTA : Luhut ke Anies, "Kalau Jakarta Tenggelam Jangan Lari!"

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aktivitas proyek reklamasi di teluk Jakarta, Kamis (14/4/2016). Dalam rapat kerja yang berlangsung Rabu (13/4/2016), Komisi IV DPR dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sepakat agar proyek reklamasi Teluk Jakarta dihentikan. (JIBI/Solopos/Antara/Agus Suparto)6.

Janji Anies Baswedan menghentikan reklamasi Teluk Jakarta diingatkan oleh Luhut Pandjaitan.

Solopos.com, JAKARTA — Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyatakan sampai saat ini tidak ada alasan bagi pemerintah untuk membatalkan proyek reklamasi 17 pulau di Teluk Jakarta. Dia mengatakan bila reklamasi dihentikan, maka ketinggian daratan Jakarta akan turun hingga 8-23 cm dari posisi saat ini.

Advertisement

“Tidak ada alasan kita membatalkan sampai hari ini ya, saya enggak tahu nanti. Tapi mestinya tidak ada. Kalau itu tidak kita laksanakan, Jakarta akan turun 8-23 cm,” kata Luhut di Kantor Wakil Presiden, Senin (8/5/2017).

Pernyataan Luhut terkait janji calon Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan sejak kampanye bahwa dirinya menolak reklamasi Teluk Jakarta. Anies juga berjanji menyetop proyek reklamasi.

Mengenai perbedaan pendapat reklamasi ini, Luhut mengatakan belum berkomunikasi dengan Anies. “Ya saya yang mengerjakan nanti, tunggu terserah mereka saja,” katanya.

Advertisement

Namun, Luhut mengingatkan risiko yang harus ditanggung jika Pemprov DKI Jakarta menghentikan reklamasi. “Saya enggak lihat ada alasan. Tapi kalau mau disetop, ya bikin saja situ setop. Nanti kalau sudah Jakarta tenggelam atau menurun, ya tanggung jawab. Jadi, jangan lari dari tanggung jawab di kemudian hari.”

Adapun, dia menegaskan bahwa proyek reklamasi memiliki landasan hukum yang sangat kuat untuk diteruskan. “Oh, sudah ada semua kajiannya itu dari mulai kepresnya Pak Harto, jangan keliru lho, sama keppresnya Pak SBY, lho. Jadi, konsistensi kita sudah jelas itu, bukan di zamannya Pak Jokowi. jangan dikaitkan sama Pak Jokowi,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif