News
Jumat, 24 April 2020 - 03:20 WIB

Rekam Video di Wuhan, Jurnalis China Mendadak Hilang Dua Bulan

Newswire  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Li Zehua jurnalis China yang sempat hilang. (Istimewa)

Solopos.com, BEIJING - Citizen Journalist asal China, Li Zehua hilang selama dua bulan setelah mengunggah video dari Wuham. Li Zehua mengatakan dia ditahan dan dikarantina oleh polisi setelah melaporkan Covid-19.

Dilansir Theguardian.com, Rabu (22/4/2020), Li Zehua adalah satu dari tiga jurnalis China yang melaporkan kondisi kota di Wuhan selama beberapa minggu terburuk sejak serangan epidemi.

Advertisement

Update Rapid Test Corona Klaster Gowa Sragen: Positif Bertambah Jadi 31 Orang

Dia terakhir terlihat pada 26 Februari setelah memposting video di mana dia dikejar oleh sebuah mobil jenis SUV putih. Dia melakukan live-stream selama berjam-jam yang berakhir ketika beberapa agen memasuki apartemennya.

Advertisement

Dia terakhir terlihat pada 26 Februari setelah memposting video di mana dia dikejar oleh sebuah mobil jenis SUV putih. Dia melakukan live-stream selama berjam-jam yang berakhir ketika beberapa agen memasuki apartemennya.

Menurut pengakuannya, 26 Februari, mobil SUV putih berhenti di depannya saat dia sedang mengemudi di distrik Wuchang di Wuhan. Orang-orang di dalam mobil tersebut berteriak agar dia berhenti. Li Zehua panik dan kabur dari kejaran mobil tersebut sembari merekam video dan dia unggah di hari itu.

Setelah kembali ke apartemennya, ia melihat polisi dan staf berseragam dengan pakaian pelindung mengetuk pintu tetangga-tetangganya. Li mematikan lampu dan duduk diam di depan komputernya selama berjam-jam, menunggu. Tiga jam kemudian, pintunya ikut diketuk.

Advertisement

Li Zehua Dikarantina

Setidaknya ada tiga pria memasuki apartemennya, mengaku diri mereka sebagai keamanan publik. Li kemudian pergi bersama mereka ke kantor polisi setempat di mana dia diberi tahu bahwa dia sedang diselidiki dengan tuduhan mengganggu ketertiban umum.

Polisi kemudian mengatakan mereka tidak akan menuntutnya tetapi karena dia (Li Zehua) telah mengunjungi "daerah epidemi sensitif" maka perlu menjalani karantina.

Li menyerahkan kamera kepada seorang temannya, kemudian menghabiskan bulan berikutnya di karantina di Wuhan. Dia disediakan makan tiga kali sehari, diawasi oleh penjaga keamanan dan dapat menonton berita CCTV's Evening.

Advertisement

2 Anak-Anak Positif Corona di Solo Diduga Tertular Lewat Transmisi Lokal

“Sepanjang waktu, polisi bertindak secara sipil dan legal, memastikan saya beristirahat dan makan. Mereka benar-benar peduli padaku, ”katanya.

Li Zehua mengatakan dia dibebaskan pada 28 Maret dan telah menghabiskan waktu bersama keluarganya. Dia berharap mereka yang menderita selama epidemi cepat pulih. "Semoga Tuhan memberkati Tiongkok dan orang-orang di dunia bersatu."

Advertisement

Dalam video terbarunya, nada bicara Li terlihat berbeda, datar dan netral. Li, yang telah bekerja untuk penyiar negara bernama CCTV, pergi ke Wuhan untuk melaporkan krisis setelah jurnalis dan aktivis warga lainnya Chen Qiushi menghilang.

2 Kasus Corona Boyolali Dicoret, Kecamatan Andong Tak Lagi Zona Merah

Dalam videonya, ia melaporkan upaya komite lingkungan setempat untuk menutupi infeksi baru dan mewawancarai warga yang sakit. Dia mengunjungi krematorium di mana seorang pekerja mengatakan orang dibayar lebih banyak untuk mengangkut mayat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif