SOLOPOS.COM - Warga Crimea menanti referendum di Lapangan Lenin, ibu kota Crimea, Simferopol, Minggu (16/3/2014). (JIBI/Solopos/Reuters/David Mdzinarishvili)
Solopos.com, MOSKOW — Muslim Rusia mendukung apa pun pilihan warga Crimea dalam referendum Minggu (16/3/2014). Demikian dikatakan Kepala Pusat Dewan Muslim Rusia Talgat Tadjuddin sebagaimana dikutip Kantor Berita Itar-Tass dalam lamannya.
Kotak pemilihan suara yang digunakan untuk menentukan nasib wilayah di semenanjung Crimea itu dijadwalkan ditutup pada pukul 18.00 GMT (Senin, 17/3/2014, pukul 01.00 dinihari WIB). Hasil sementara pemilihan suara akan diumumkan Minggu (Senin WIB) dan hasil akhir akan diketahui dalam satu atau dua hari ke depan.
“Yang kami saksikan di Crimea dan Ukraina saat ini adalah keprihatian mendalam kami. Saat rumah tetangga dilalap api, Anda mesti bergegas menolongnya. Api itu bisa menyebar ke rumah Anda juga. Ukraina adalah bagian dan paket dunia Slavia, Kristen Ortodokss, dan ada 120 juta dari mereka di Rusia.”
Tadjuddin menyebut Rusia memiliki tiga tanggung jawab di Crimea dalam soal agama, kedekatan, dan ikatan darah. “Tatar Crimea adalah saudara sedarah kami,” tegasnya.
Muslim Rusia menganggap apa yang terjadi di Crimea saat ini adalah upaya warga setempat untuk kembali ke pangkuan Rusia. “Jika keputusan dibuat untuk kembali ke pangkuan Rusia, kami mesti menerima ini dengan kegembiraan besar. Seluruh bangsa kami yang besar ini akan membantu mencapai hal itu,” kata dia
Tadjuddin mengatakan bahwa semua donasi yang dikumpulkan dari anggota jemaah di Masjid Ufa selama sebulan akan dikirimkan ke Crimea untuk memperbaiki sebuah masjid di Simferopol. Pusat Dewan Muslim Rusia, menurut Itar-Tass, juga berencana berperan serta dalam perbaikan gereja.