Soloraya
Jumat, 29 Maret 2024 - 17:10 WIB

Dicari! Gadis SMP asal Jatinom Klaten Hilang saat Beli Teh pada Jam Sahur

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Meyzha Dwi Ariyani, gadis SMP asal Jatinom, Klaten, yang dilaporkan hilang sejak Jumat (29/3/2024) pagi. (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN — Seorang gadis usia SMP asal Kecamatan Jatinom, Klaten, dilaporkan hilang sejak Jumat (29/3/2024) menjelang Subuh. Sebelum menghilang, gadis bernama Meyzha Dwi Ariyani itu dimintai tolong orang tuanya untuk membeli teh serta jajanan.

Kabar pencarian anak gadis itu tersebar di sejumlah akun media sosial (medsos) serta grup Whatsapp (WA).

Advertisement

Mohon bantuannya jika tau keberadaan anak kami. Nama: Meyzha Dwi ariyani. Alamat: Tas gading Krajan Jatinom. Umur 14 thn kelas 3smp Di Mts Jatinom. Kronologi pagi jam 03.30 wib disuruh orang tua nya beli teh dan beli jajan  ditunggu tunggu kok ngak pulang pulang orang tua ngecek ke warung yang buat beli yang punya warung bilang kalau tadi dari sini beli teh sama jajanan terus orang tua nya kembali pulang dalam perjalanan di Utara rumah nya orang tua menemukan sandal teh dan jajanan tersebar di jalan seperti ada tindakan pemaksaan mohon bantuannya jika mengetahui anak tersebut hubungi nomor 087739770650 bapak Harjanto,” tulis keterangan unggahan soal kabar orang hilang itu disertai foto di salah satu grup WA, Jumat.

Kapolsek Jatinom, AKP Nahrowi, membenarkan ada laporan terkait orang hilang yang disampaikan ke Polsek pada Jumat siang. Dari informasi yang dihimpun kepolisian, anak itu berumur umur 14 tahun, tinggi badan 140 sentimeter (cm), berat badan sekitar 45 kg, rambut panjang bergelombang.

Kali terakhir anak tersebut mengenakan kaus warna abu-abu dengan bagian leher berwarna hitam bertuliskan Paskibraka Karanganom serta mengenakan celana hitam.

Advertisement

“Untuk tidak lanjutnya, kami masih mencari informasi ke warga masyarakat termasuk tetangga-tetangga yang kali terakhir mengetahui keberadaan anak tersebut,” kata Nahrowi saat dihubungi Solopos.com, Jumat.

Disinggung soal dugaan tindak pemaksaan seperti narasi informasi yang beredar, Nahrowi menjelaskan hal itu belum bisa disimpulkan. “Memang ditemukan sandal serta jajanan berserakan. Tetapi itu tidak bisa menyimpulkan ada hal tersebut atau tidak. Kami masih menyelidiki terkait hal itu,” jelas Nahrowi.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif