Soloraya
Selasa, 23 April 2024 - 16:35 WIB

Ini Kata Dinkes Sragen Soal Pentingnya Vaksin Meningitis Bagi Calhaj

Redaksi Solopos.com  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Calon haji asal Gemolong, Sragen, divaksin meningitis di Gedung Wijaya Kusuma RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen, Selasa (23/4/2024). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 751 calon haji di Kabupaten Sragen menjalani vaksinasi meningistis di Gedung Wijaya Kusuma RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen mulai Selasa-Jumat (23-26/4/2024). Vaksin meningitis diwajibkan untuk mencegah penyakit radang selaput otak yang disebabkan infeksi banteri, virus, dan jamur atau parasit.

Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen, dr. Sri Subekti, mengungkapkan sebelum divaksin, calon haji diperiksa tensinya dan kesehatannya.

Advertisement

“Apabila ditemukan calon haji dengan tensi tinggi maka dilakukan pengelolaan tensi sehingga calon haji memenuhi syarat untuk vaksin meningitis. Kalau tidak memungkinkan maka vaksin dapat dilakukan menyusul,” jelasnya, Selasa.

Selain vaksin meningitis, calon haji juga wajib juga divaksin polio yang dilakukan di puskesmas. Dinkes Sragen sudah mendapatkan alokasi vaksin polio untuk 751 orang calon haji dan mulai Rabu (24/4/2024) langsung didistribusikan ke 25 puskesmas di Sragen.

“Vaksin polio ini diwajibkan karena Jawa Tengah dan Jawa Timur menjadi daerah kejadian luar biasa (KLB) polio. Kalau vaksin meningitis diwajibkan untuk menghindari infeksi yang berakibat pada radang selaput otak,” terang dia.

Advertisement

Subekti menerangkan meningitis meningokokus tersebar di seluruh dunia dengan kejadian tertinggi ditemukan di sub-Sahara Afrika atau daerah yang disebut the meningitis belt atau sabuk meningitis. Kawasan itu meliputi 26 negara dan epidemi besar terjadi setiap 5-12 tahun dengan tingkat kejadian hingga 1.000 kasus per 100.000 penduduk.

Pada 2023 lalu ada 6.469 kasus dengan 570 kasus terkonfirmasi. Ada 420 kasus kematian tersebar di Taiwan, Singapura, Selandia Baru, Australia, China, RD Kongo, Niger, Nigeria, Italia, Norwegia, dan Amerika Serikat. Kasus meningitis juga sering dilaporkan di Arab Saudi.

“Pada 2002-2011 terdapat 184 kasus terkonfirmasi meningitis dan 9% berasal dari jemaah haji dan umrah. Kemudian pada 2012-2019 ada 44 kasus terkonfirmasi yang seluruhnya warga Arab Saudi,” jelas dia.

Advertisement

Meningitis mudah menular pada orang yang hidup berdekatan karena bakteri meningitis mampu menular ke tubuh seseorang dengan berbagai cara. Dia mengatakan makanan yang tidak matang dengan sempurna mampu menularkan bakteri meningitis, seperti daging mentah dan susu yang tidak dilakukan pasteurisasi.

Air liur bisa menular kan virus meningitis. Kebersihan diri dan lingkungan menjadi faktor risiko penularan. Jadi vaksin meningitis ini dilakukan untuk pencegahan.

Upaya pencegahan lainnya dengan istirahat cukup, kalau terpapar dengan penderita meningitis segera ke dokter. “Jaga kebersihan diri dengan cuci tangan, menutup hidung saat bersin, menutup mulut saat batuk, hindari peralatan orang yang terinfeksi meningitis,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif