Jateng
Selasa, 19 Maret 2024 - 15:34 WIB

Innalillahi… 7 Warga Kudus Meninggal Hanyut dan Tenggelam akibat Banjir

Redaksi Solopos.com  /  Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga melintasi jalan yang terendam banjir dengan perahu rakit di Desa Setrokalangan, Kudus, Jawa Tengah, Jumat (15/3/2024). Menurut data BPBD setempat per Jumat 15/3, banjir akibat intensitas hujan yang tinggi di wilayah pegunungan Muria serta meluapnya sungai Wulan itu selain menyebabkan ribuan rumah terendam dan sebanyak 22.994 Jiwa terdampak serta sebanyak 271 Jiwa mengungsi di 20 Desa dari lima Kecamatan, juga menyebabkan empat orang meninggal akibat tenggelam. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/foc.

Solopos.com, KUDUS — Sebanyak tujuh warga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng) yang menjadi korban bencana banjir ditemukan meninggal dunia oleh petugas gabungan, menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (19/3/2024) mengatakan, para korban tersebut ditemukan meninggal dunia pada waktu dan lokasi yang berbeda-beda.

Advertisement

Adapun sebanyak lima korban ditemukan meninggal dunia terdampar di areal sungai dan persawahan masing-masing; areal persawahan Kirig (tiga korban), areal persawahan Temulus (satu korban), lalu satu korban ditemukan di tanggul sungai tak jauh dari areal penemuan sebelumnya.

Kemudian satu korban meninggal dunia diduga akibat tersetrum aliran listrik ditemukan petugas gabungan tergeletak di genangan banjir.

Advertisement

Kemudian satu korban meninggal dunia diduga akibat tersetrum aliran listrik ditemukan petugas gabungan tergeletak di genangan banjir.

“Hari ini kembali ditemukan satu korban lagi di areal persawahan Dukuh Goleng sehingga total ada tujuh korban meninggal,” kata dia.

Berdasarkan informasi yang diterima sebelumnya para korban tersebut sempat dilaporkan hilang tenggelam setelah terbawa arus banjir yang melanda Kudus sejak Kamis (13/3/2024).

Advertisement

Berdasarkan data dari Tim Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, bencana banjir ini telah menggenangi sebanyak 6.523 unit rumah warga, dan 2.295 hektare sawah petani hingga terancam gagal panen.

Sementara itu, dari 39.272 warga Kudus yang terdampak banjir, ada sebanyak 4.188 orang yang terpaksa harus dievakuasi ke posko pengungsian karena tempat tinggal nya tergenang banjir cukup parah.

Daerah yang terdampak banjir cukup parah masing-masing menyasar lima kecamatan; Mejobo, Jati, Undanaan, Jekuloko dan Kaliwungi dengan ketinggian muka air mencapai 1,5 meter.

Advertisement

Selain hujan deras yang masih mengguyur Kudus dan sekitarnya, kondisi ini juga diperparah akibat jebol nya tanggul pembatas aliran sungai, salah satunya Sungai Wulan.

Sebanyak 25 posko pengungsian telah disiagakan untuk menampung para pengungsi, yang di antaranya berlokasi di Balai Desa Gulang, Balai Desa Payaman, Balai Desa Jati Wetan, Balai Desa Kedungdowo, TPQ Khuriyatul Fikri Paslor, GKMI Tanjungkarang, Gedung DPRD, Gedung JHK Kudus, dan Pasar Saerah.

Abdul memastikan, posko atau tempat pengungsian itu sekaligus difungsikan untuk memenuhi kebutuhan makanan, air bersih, dan kesehatan para korban banjir, yang didistribusikan oleh BNPB, BPBD dan bersama dengan Dinas Sosial dan instansi terkait lainnya di daerah setempat.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif