Jogja
Kamis, 25 April 2024 - 06:05 WIB

Didukung Dana Keistimewaan, Jangkauan Padat Karya di DIY Tahun Ini Lebih Luas

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penyerahan bantuan keuangan khusus Dana Keistimewaan DIY tahun anggaran 2024 kepada kabupaten/kota dan kalurahan, beberapa waktu lalu. (Istimewa)

Solopos.com, YOGYAKARTA–Kegiatan padat karya di tingkat kalurahan merupakan salah satu kegiatan yang menjadi bagian dari program strategis Gubernur DIY. Kegiatan yang berjalan sejak 2021 tersebut didukung oleh Dana Keistimewaan sebagai upaya untuk menerapkan Tata Nilai Semangat Keyogyakartaan.

Paniradya Pati Kaistimewan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Aris Eko Nugroho, S.P., M.Si, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Rabu (24/4/2024), menyampaikan beberapa program strategis Gubernur DIY, salah satunya adalah Program Strategis Penerapan Tata Nilai Semangat Keyogyakartaan.

Advertisement

“Intinya ini ada kaitannya dengan inti dari keistimewaan. Jika bicara berkaitan dengan Tata Nilai Semangat Keyogyakartaan, secara sederhana dipahami berupa bentuk gotong royong. Maka muncul salah satu aktivitasnya adalah padat karya,” kata dia.

Padat karya merupakan kegiatan yang bisa dijalankan di seluruh kalurahan  di Yogyakarta. Meskipun, ada juga padat karya yang berlangsung di organisasi perangkat daerah (OPD), baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

Advertisement

Padat karya merupakan kegiatan yang bisa dijalankan di seluruh kalurahan  di Yogyakarta. Meskipun, ada juga padat karya yang berlangsung di organisasi perangkat daerah (OPD), baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

“Sumbernya sebagian dari Dana Keistimewaan dan ada yang lain,” lanjut dia.

Berkaitan dengan Padat Karya Jogja Istimewa yang berasal dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) pada kalurahan, pada 2024 ini angkanya sekitar Rp29,4 miliar. Anggaran tersebut diperuntukkan bagi sekitar 160 kalurahan dengan total paket sebanyak 168 paket. Dengan begitu, ada beberapa kalurahan yang mendapatkan alokasi lebih dari satu peket kegiatan.

Advertisement

Tahun ini, proses pencairan anggaran sudah dilakukan sejak bulan lalu atau Maret. Saat ini, beberapa kalurahan sudah melaksanakan aktivitasnya. Dia mencontohkan di Kalurahan Guwosari sudah melaporkan aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat.

“Prinsipnya pendanaan dan pekerjaan padat karya yang 168 paket tersebut semua sudah bisa jalan. Namun itu tergantung dari kesigapan para lurah yang kemudian memproses untuk mencairkan. Dari kami harapannya program tersebut bisa segera dijalankan dan diselesaikan,” kata dia.

Mengenai bentuk kegiatan padat karya yang dijalankan sejauh ini cukup beragam. Hal itu disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing kalurahan. Misalnya pembangunan fisik jalan, talut, dan lainnya. Sebagian aktivitas yang sudah berjalan terkait program tersebut, bisa disaksikan di Youtube Regol Bergada Trengginas.

Advertisement

Pelaksanaan program tersebut juga mendapat pengawasan ketat. Bahkan Aris menyebut pengawasan penggunaan Dana Keistimewaan lebih terperinci dibandingkan penggunaan APBD.

“Di kami, ada Bidang Perencanaan dan Pengendalian. Di dalamnya ada kasi yang langsung menangani [pengawasan]. Setiap bulan selalu aktif berkaitan dengan laporan-laporan dari pelaksana. Ada pertemuan rutin yang kemudian dimasukkan aplikasi Kenes [Kendali Istimewa]. Dari aplikasi itu bisa kami ketahui ada yang sudah dicairkan ada yang belum,” kata dia.

Pengawasan tersebut penting, karena juga bisa berkaitan dengan proses pencairan anggaran tahap selanjutnya dari pemerintah pusat. Sebab ketika Pemerintah DIY akan mencairkan untuk tahap berikutnya, harus sudah mengetahui kondisi di lapangan mengenai kegiatan yang telah berjalan.

Advertisement

Salah satu program Padat Karya Penerapan Tata Nilai Semangat Keyogyakartaan yang sudah diunggah di Youtube Regol Bergada Trengginas berlokasi di Kalurahan Gedangrejo, Karangmojo, Gunungkidul.

Pada tayangan tersebut ditampilkan kegiatan pembangunan talut dan cor jalan sejauh 200 meter. Di mana jalan tersebut merupakan akses menuju tempat wisata Embung Baturagung dan sebagai akses pertanian warga sekitar.

Kepala Desa/Kalurahan Gedangrejo, H. Suminto, menyampaikan apresiasi kepada Gubernur DIY dengan telah terealisasinya program tersebut.

“Kami selaku Pemerintah Kelurahan Gedangrejo, mengucapkan terima kasih kepada Gubernur yang telah memberi bantuan Padat Karya Tunai di Kalurahan Gedangrejo yang memang sementara ini untuk jalan tersebut belum tersentuh pembangunan,” kata dia seperti ditampilkan dalam video tersebut.

Salah satu warga Gedangrejo, Sukiman, mengatakan sebelum adanya pembangunan, jalan tersebut tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. Dengan padat karya tersebut dia berharap jalur menuju Embung Baturagung dan akses pertanian masyarakat lebih lancar ke depannya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif