Bisnis
Selasa, 19 Maret 2024 - 08:21 WIB

IHSG Berpeluang Menguat, Saham-saham Ini Layak Dicermati

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi jual beli saham. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA – Seiring dengan sentimen kebijakan suku bunga acuan, terutama dari Bank Indonesia dan The Fed, Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada Selasa (19/3/2024) berpotensi menguat.

Sebagai informasi, BI akan melakukan rapat dewan gubernur pada 19-20 Maret 2024. Aksi bank sentral serupa juga terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk Bank Sentral Amerika Serikat, yakni The Fed yang menggelar pertemuan pekan ini.

Advertisement

CEO Yugen Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan pergerakan IHSG saat ini terlihat masih betah berada dalam rentang konsolidasi wajarnya. Rilis data perekonomian tentang tingkat suku bunga acuan akan turut mewarnai pergerakan IHSG.

“Namun, pergerakan nilai tukar rupiah yang masih cukup fluktuatif turut memberikan sentimen terhadap pola gerak IHSG. Masih tercatatnya capital inflow sepanjang 2024 turut menopang pola gerak IHSG hingga saat ini,” paparnya dalam publikasi riset seperti dilansir Bisnis.com.

Advertisement

“Namun, pergerakan nilai tukar rupiah yang masih cukup fluktuatif turut memberikan sentimen terhadap pola gerak IHSG. Masih tercatatnya capital inflow sepanjang 2024 turut menopang pola gerak IHSG hingga saat ini,” paparnya dalam publikasi riset seperti dilansir Bisnis.com.

William memprediksi hari ini IHSG bergerak di rentang 7.272-7.357. Rekomendasi saham pilihannya ialah AALI, UNVR, GGRM, BBRI, JSMR, AKRA, SMRA, LSIP.

Sebelumnya IHSG terkoreksi 0,35% atau 25,60 poin ke 7.302,44 pada perdagangan Senin (18/3/2024). Sepanjang hari, IHSG dibuka di posisi 7.328,044 dan sempat mencapai level tertingginya yakni 7.358,55.

Advertisement

“Di dalam negeri, pasar bersikap wait and see menantikan hasil rekapitulasi Pemilihan Umum [Pemilu] 2024 yang batas rekapitulasinya sampai 20 Maret 2024,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin seperti dilansir Antaranews.

Bursa Asia bergerak menguat setelah hasil yang baik di China, dimana secara tahunan Industrial Production periode Januari – Februari sebesar 7 persen atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 6,8 persen, serta lebih besar daripada konsensus sebesar 5 persen.

Selain itu, Retail Sales China secara tahunan periode Januari – Februari sebesar 5,5 persen, atau lebih tinggi dibanding konsensus pasar yang sebesar 5,2 persen meskipun turun daripada periode sebelumnya yang sebesar 7,4 persen, dimana data ini menandakan aktivitas industri mulai memulih.

Advertisement

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat yaitu dipimpin sektor teknologi yang naik sebesar 1,14 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor barang konsumen primer yang masing-masing naik 0,68 persen dan 0,43 persen.

Sedangkan lima sektor terkoreksi dimana sektor barang konsumen non primer turun paling dalam minus 0,45 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor energi yang masing-masing minus 0,44 persen dan 0,30 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu GTRA, GPSO, JARR, NICE dan HUMI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni IOTF, KICI, DGNS, FIRE, dan CUAN.

Advertisement

“Peningkatan ini memberikan sinyal yang positif serta menunjukkan potensi pemulihan setelah periode kontraksi ekonomi yang signifikan,” papar Phintraco Sekuritas.

Seiring hal tersebut, Phintraco memproyeksikan pergerakan IHSG akan menguji support 7.275 pada Selasa (19/3/2024).

Secara teknikal, Stochastic RSI turun dari area overbought menuju area pivot, dan terjadi deathcross pada MACD diiringi dengan negative slope yang melebar.

Untuk perdagangan hari ini, Tim Riset Phintraco Sekuritas menyarankan investor untuk mencermati saham INKP, UNVR, MYOR, ERAA, EXCL dan BFIN.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif