Bisnis
Jumat, 19 April 2024 - 15:07 WIB

643.000 Ton Beras SPHP Sudah Didistribusikan ke Rakyat, Cek Lagi Ciri-cirinya

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Beras berlabel stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) untuk stabilisasi harga beras di pasaran. (Solopos.com-Antara/Akhmad Nazaruddin Lathif)

Solopos.com, JAKARTA–Sebanyak 643.000 ton beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) telah disalurkan sepanjang Januari hingga 17 April 2024. Bulog terus kerja sama dengan pengecer, sehingga titik penjualan beras SPHP dapat tersebar lebih luas mendekati konsumen akhir

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi saat dihubungi di Jakarta, Jumat (19/4/2024), mengatakan penyaluran tersebut sebagai upaya untuk menjaga ketersediaan beras di sejumlah ritel modern dan kios-kios serta menjaga stabilisasi harga agar bisa di jangkau oleh masyarakat.

Advertisement

“Bulog mendapat tugas dari pemerintah untuk dapat menyalurkan beras SPHP minimal 1,2 juta ton sepanjang tahun 2024. Sementara untuk stok beras di gudang Bulog hingga 17 April 2024 mencapai 1,26 juta ton,” jelasnya seperti dilansir Antara.

Seperti diketahui, beras program SPHP merupakan beras yang berasal dari cadangan beras pemerintah (CBP) yang disalurkan ke masyarakat lewat skema subsidi dengan harga penjualan sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan yakni Rp10.900 per kilogram.

Advertisement

Seperti diketahui, beras program SPHP merupakan beras yang berasal dari cadangan beras pemerintah (CBP) yang disalurkan ke masyarakat lewat skema subsidi dengan harga penjualan sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan yakni Rp10.900 per kilogram.

Lebih lanjut, Bayu juga menegaskan beras program SPHP yang disalurkan merupakan beras yang benar-benar berkualitas.

Beras SPHP yang didistribusikan Bulog saat ini, tambahnya, memiliki ciri-ciri khusus, seperti logo Badan Pangan Nasional (kiri atas); logo Bulog yang terdapat di atas kanan kemasan. Selain itu, terdapat juga tulisan “Cadangan Beras Pemerintah” di bagian tengah bawah kemasan.

Advertisement

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi meminta pedagang dan pelaku usaha agar tidak mengoplos beras SPHP serta tidak menjual di atas harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan.

“Kami mengimbau masyarakat dan pelaku usaha untuk tidak mengkomersialisasikan beras SPHP dalam bentuk apa pun, termasuk repacking, mengoplos, hingga menaikkan harganya,” kata Arief.

Menurut Arief, beras SPHP yang digelontorkan pemerintah ditujukan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, serta untuk memastikan akses masyarakat terhadap pangan tetap terjaga.

Advertisement

“Beras SPHP ditujukan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, bukan untuk diperjualbelikan secara komersial,” ujar Arief.

Arief menjelaskan harga beras SPHP diatur sesuai dengan Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 7 Tahun 2023. Beras SPHP tahun 2024 dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah Indonesia dalam bentuk curah dan kemasan 5 kg dengan harga zona 1 sebesar Rp10.900 per kilogram, zona 2 sebesar Rp11.500 per kg, dan zona 3 sebesar Rp11.800 per kg.

“Masyarakat bisa mendapatkan beras SPHP, baik di pasar tradisional, ritel modern, outlet Perum Bulog, pemerintah daerah, hingga toko-toko lainnya yang menjadi mitra Perum Bulog,” pungkasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif