Solopos.com, JAKARTA – Apakah bulan purnama yang akan terjadi pada Rabu (24/4/2024) akan menyebabkan banjir rob di daerah pesisir? Berikut ini penjelasannya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi adanya potensi banjir rob yang akan menggenangi daerah pesisir. Hal ini disebabkan masuknya fase bulan purnama hari ini 24 April 2024. “Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia,” tulis BMKG dalam akun resminya, dikutip Bisnis, Rabu (24/4/2024).
Disiarkan BRIN, bulan purnama adalah salah satu fase ketika bulan berada di antara matahari dan bumi sehingga bulan dapat dilihat secara penuh. Bulan purnama akan membuat langit tampak lebih terang dibandingkan malam-malam biasanya.
Lebih lanjut, BMKG menjelaskan potensi banjir rob akan berbeda di setiap wilayah termasuk waktu dan hari. Ada beberapa pesisir diprediksi terdampak banjir rob, yakni:
Masyarakat yang tinggal di pesisir pantai diimbau untuk selalu waspada dan siaga serta mengurangi aktivitas di laut lepas. Tetapi selain memiliki keindahan untuk dilihat, bulan purnama ternyata memiliki fakta-fakta menarik yang mungkin belum Anda ketahui.
Dilansir Bisnis dari Space.com dan National Space Center, ada beberapa fakta tentang bulan purnama, yaitu:
Bulan purnama akan terjadi setiap bulan tepatnya pertengahan dan akhir bulan. Walaupun bisa dilihat dengan mata telanjang, keindahan bulan ini bisa tertutup oleh polusi wilayah rumah Anda. Berikut daftar kalender terjadinya bulan purnama tahun 2024 – 25 Januari – 24 Februari – 25 Maret – 24 April – 23 Mei – 22 Juni – 21 Juli – 19 Agustus – 18 September – 17 Oktober – 15 November – 15 Desember
Bulan purnama ternyata mempunyai sebutan lain bagi penduduk asli Amerika Utara. Setiap bulannya, nama bulan purnama selalu berganti setiap bulannya.
– Januari – Bulan Serigala
– Februari – Bulan Salju
– Maret – Bulan Cacing
– April – Bulan Merah Muda
– Mei – Bulan Bunga
– Juni – Bulan Stroberi
– Juli – Bulan Buck
– Agustus – Bulan Sturgeon
– September – Bulan Panen
– Oktober – Bulan Pemburu
– November – Bulan Berang – berang
– Desember – Bulan Dingin
Bulan dapat memengaruhi gravitasi pada bumi yang membuat permukaan air laut meningkat ketika malam. Pada bulan purnama, air laut berpotensi lebih tinggi dibandingkan biasanya. Sehingga hal ini membuat adanya banjir rob di daerah pesisir.
Bulan purnama bersinar dengan magnitudo -12,7. Tetapi matahari lebih terang 14 magnitudo, yakni -26,7. Rasio kecerahan bulan dengan matahari selisih 398.110 berbanding 1. Walaupun begitu, hal tersebut masih menjadi perdebatan para ahli lanaran langit mempunyai luas 360 derajat, sehingga ada lebih dari 41.200 derajat persegi di langit. Oleh sebab itu, bulan purnama tidak akan secerah matahari walaupun mampu memancarkan cahaya secara mandiri.
Terangnya bulan purnama tidak hanya karena memiliki kemampuan untuk menghasilkan cahaya sendiri, melainkan juga mendapatkan pantulan cahaya dari matahari. Hal ini juga tidak lepas dari proses pengorbitan yang membutuhkan waktu 29,5 hari untuk berada tepat diantara matahari dan bumi. Sehingga bulan benar-benar dapat dilihat secara penuh oleh manusia.
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Fakta-fakta Fase Bulan Purnama 24 April yang Diprediksi BMKG Sebabkan Banjir ROB”