Sport
Selasa, 16 April 2024 - 20:10 WIB

Jika Protes PSSI Dikabulkan AFC, Ivar Jenner Berpeluang Main Lawan Australia

Redaksi Solopos.com  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gelandang Timnas Indonesia, Ivar Jenner, berebut bola dengan pemain Qatar dalam pertandingan perdana Piala Asia U-23 di Doha, Senin (15/4/2024) malam WIB. PSSI melayangkan protes keras ke AFC atas kepemimpinan wasit asal Tajikistan, Nasrullo Kabirov, dalam laga yang berujung kekalahan Indonesia 0-2. (pssi.org)

Solopos.com, DOHA — PSSI melayangkan protes ke AFC atas kepemimpinan wasit asal Tajikistan, Nasrullo Kabirov yang sangat merugikan Indonesia dalam pertandingan perdana Piala Asia U-23 kontra Qatar di Doha, Senin (15/4/2024) malam WIB.

Salah satu yang disoal PSSI adalah pemberian kartu kuning berujung kartu merah untuk gelandang cerdik, Ivar Jenner di awal babak kedua.

Advertisement

Akibat hukuman kartu merah, Ivar Jenner tak bisa bermain saat Indonesia menghadapi Australia di laga kedua, Kamis (18/4/2024).

Menurut pengamat sepak bola Ronny Pangemanan (Bung Ropan), jika dikabulkan AFC protes PSSI tak bisa mengubah hasil laga yang berkesudahan 2-0 untuk tuan rumah Qatar.

Advertisement

Menurut pengamat sepak bola Ronny Pangemanan (Bung Ropan), jika dikabulkan AFC protes PSSI tak bisa mengubah hasil laga yang berkesudahan 2-0 untuk tuan rumah Qatar.

Namun, kata dia, hukuman Ivar Jenner bisa diringankan dengan dianulirnya kartu merah sehingga pemain FC Ultrech itu bisa bermain kontra Australia.

“Semoga dikabulkan. Jika dikabulkan, hukuman kartu merah dicabut maka Ivar Jenner bisa main lawan Australia,” katanya seperti dikutip dari kanal Youtube Bung Ropan, Selasa (16/4/2024).

Advertisement

Pasalnya, dalam tayangan ulang televisi terlihat Ivar Jenner melompat agar kakinya tidak mengenai pemain Qatar yang sudah terjatuh.

“Jadi tidak ada upaya Jenner untuk melanggar. Justru ia berusaha menghindari benturan. Oleh karena itu menurut saya hukuman itu aneh,” katanya.

Pendapat senada disampaikan pengamat sepak bola lainnya, Justinus Lhaksana.

Advertisement

Koci, panggailan Justinus Lhaksana, mengatakan kepemimpinan wasit asal Tajikistan, Nasrullo Kabirov sangat buruk.

“Tidak ada alasan Ivar Jenner dihukum kartu merah. Ini wasit buruk sekali kepemimpinannya,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, PSSI resmi melayangkan protes atas kepemimpinan wasit Nasrullo Kabirov.

Advertisement

Nasrullo Kabirov berulang kali membuat keputusan kontroversial, utamanya proses terjadinya dua gol dan dua kartu merah untuk Indonesia.

Sejumlah keputusan kontroversial itu menjadi dasar protes PSSI kepada AFC.

“Kita PSSI akan layangkan surat protes. Karena ada beberapa tadi, kartu merah Ivar Jenner, mestinya tidak kartu merah. Kita protes,” ujar Erick di Doha, Selasa (16/4/2024), seperti dikutip Solopos.com dari laman resmi PSSI.

Menurut Erick, sebagai federasi PSSI punya otoritas untuk menyampaikan protes resmi.

Apalagi ada beberapa episode dalam pertandingan yang merugikan Timnas Indonesia.

“Kita sebagai federasi akan melayangkan protes terkait performa wasit. Kalian lihat seluruh rakyat Indonesia, netizen sosial media, semua sama kita. Karena mereka tahu, ini bukan gim yang fair. Tapi kita masih punya dua gim. Kita fight di atas lapangan,” ujar Erick.

Erick berpesan di hadapan para pemain agar tidak terpengaruh atas kepemimpinan wasit di laga pembuka.

Menurut Erick masih ada dua laga tersisa di putaran grup bagi para pemain untuk tampil habis-habisan.

“Jangan sampai gim ini merusak fokus kalian. Kita belum selesai, masih ada dua gim. Kita harus fight. Itulah kita. Tadi kalian main bersembilan, fight. Bersebelas harus bisa lebih fight. Masih ada dua gim. Pada prinsipnya ini bukan akhir, kita masih punya dua gim. Kita harus melawan balik,” ujar Erick.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif