Lifestyle
Jumat, 26 April 2024 - 11:08 WIB

Waspadai Bahaya Bahan Kimia yang Ada di Makanan Laut

Redaksi Solopos.com  /  Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi makanan laut. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Sebuah studi baru menunjukkan bahwa makan makanan dari spesies laut tertentu secara teratur dapat meningkatkan risiko paparan zat perfluoroalkyl dan polyfluoroalkyl (PFAS), yang biasa disebut sebagai “bahan kimia selamanya”. Untuk menjaga kesehatan tubuh, simak ulasannya di info sehat ini.

Ditulis laman Health, Jumat (26/4/2024), penelitian yang dilakukan pada penduduk Portsmouth, New Hampshire, menemukan keberadaan PFAS dalam berbagai produk, dengan konsentrasi tertinggi pada udang dan lobster.

Advertisement

PFAS adalah bahan kimia produksi yang digunakan dalam segala hal mulai dari pakaian hingga insulasi kabel listrik. Bahan-bahan tersebut tidak terurai sepenuhnya sehingga berakhir di udara dan perairan, mencemari makanan dan minuman kita.

Para ilmuwan telah mengaitkan bahan kimia tersebut dengan beberapa dampak kesehatan manusia, termasuk gangguan pertumbuhan dan perkembangan, kerusakan hati, dan peningkatan risiko kanker tertentu.

“Kami berharap hal ini dapat menarik perhatian pada fakta bahwa konsumsi makanan laut dapat menjadi jalur penting paparan PFAS bagi konsumen makanan laut yang tinggi,” ucap rekan penulis studi dan profesor riset di Departemen Ilmu Biologi di Dartmouth College, Celia Y. Chen, PhD.

Advertisement

Namun penulis penelitian Megan Romano, PhD, mencatat bahwa masih banyak yang harus dipelajari tentang hubungan antara bahan kimia PFAS dan makanan laut, termasuk interaksi faktor-faktor yang menyebabkan akumulasi PFAS dalam jaringan hewan air.

Para ahli menekankan bahwa Anda tidak perlu menghilangkan makanan laut sama sekali untuk menghindari paparan PFAS yang tidak aman. Sebaliknya, berhati-hatilah saat memilih mana yang akan dimakan.

“Makanan laut merupakan sumber protein tanpa lemak dan asam lemak omega yang sangat baik, namun mungkin juga mengandung PFAS atau merkuri, jadi penting bagi kita untuk menjadi konsumen yang berhati-hati. Hal ini sangat penting bagi kelompok rentan, seperti orang hamil dan anak kecil,” kata Romano.

Advertisement

Pilihlah spesies yang menurut peneliti mengandung PFAS dalam jumlah lebih rendah, seperti nila. Ikan yang lebih kecil seperti nila atau sarden umumnya cenderung lebih rendah kontaminannya.

“Kuncinya adalah mengonsumsi makanan seimbang yang mencakup beragam makanan sehat dan sumber protein,” kata Romano.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif