Soloraya
Kamis, 28 Maret 2024 - 20:27 WIB

DBD Karanganyar Makan Korban, Bocah Usia 4 Tahun di Jaten Meninggal Dunia

Redaksi Solopos.com  /  Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi nyamuk Aedes aegypti. (Freepik)

Solopos.com, KARANGANYAR-Penyakit demam berdarah dengue atau DBD di Kabupaten Karanganyar memakan korban jiwa. Seorang bocah berusia 4 tahun di Desa Sroyo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, meninggal dunia akibat penyakit ini.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar, Purwati mengatakan tren kasus DBD mengalami kenaikan cukup tajam. Hingga pekan ke-11, jumlah kasus DBD di Karanganyar tercatat ada 185 kasus. Dengan angka kematian satu kasus.

Advertisement

“Kasus meninggal dunia di Desa Sroyo, anak laki-laki umur 4 tahun,” katanya, Kamis (28/3/2024).

Merujuk data, dia mengatakan, ada penambahan 30 kasus DBD di Karanganyar pada pekan ke-11 ini. Sehingga jumlah kasus menjadi 185 orang yang terkena penyakit ini. Dia mengatakan sebaran kasus DBD ditemukan di 14 kecamatan. Tertinggi kasus DBD ditemukan di wilayah Kecamatan Jaten sebanyak 41 kasus dengan satu kasus kematian. Disusul Kecamatan Karanganyar dan Kecamatan Colomadu masing-masing ada 24 kasus. Sementara tiga kecamatan masih nihil kasus DBD, yakni Jatiyoso, Ngargoyoso, dan Jenawi.

“Sebaran kasus DBD tertinggi berada di kawasan padat penduduk seperti Kecamatan Jaten, Karanganyar dan Colomadu,” kata dia.

Advertisement

Agar tidak memakan korban lagi, Dinkes Karanganyar mewaspadai peningkatan kasus DBD memasuki musim penghujan ini. Selain DBD juga berbagai penyakit lain seperti leptospirosis, diare, infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) dan tipes. Penyakit tersebut bisa sangat berbahaya bagi penderita hingga menyebabkan kematian apabila tidak segera tertolong atau ditangani medis.

Dinkes sudah meminta kepada semua petugas baik di rumah sakit maupun puskesmas untuk bersiap. Sebab dikhawatirkan terjadi lonjakan penderita dalam jumlah banyak saat musim hujan seperti sekarang.

“Warga harus meningkatkan gerakan sadar lingkungan dengan terus menjaga pola hidup bersih dan sehat,” pintanya.

Advertisement

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Karanganyar, Warsito menambahkan, faktor cuaca saat ini berpengaruh terhadap tumbuh kembang vektor nyamuk Aedes aegypti. Pihaknya meminta masyarakat mewaspadai adanya tempat penampungan air di luar rumah yang berpotensi menjadi tempat tumbuh kembang nyamuk.

“Apabila masyarakat mengalami gejala demam, panas tinggi segera periksa ke pelayanan kesehatan,” katanya.

Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat supaya rutin dan gencar melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) baik itu di dalam rumah maupun luar rumah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif