Bisnis
Kamis, 18 April 2024 - 06:16 WIB

BI Perkirakan Inflasi Melandai Meskipun Rupiah Tembus Rp16.200 per Dolar AS

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang rupiah. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA – Tekanan inflasi diperkirakan menurun pada Mei dan Agustus 2024 mendatang seiring dengan normalisasi aktivitas masyarakat setelah Lebaran.

Survei yang digelar Bank Indonesia ini terjadi di tengah melonjaknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hingga menembus Rp16.200.

Advertisement

Berdasarkan hasil Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia (BI), Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) pada Mei 2024 tercatat sebesar 146,1, jauh menurun dari April 2024 yang mencapai 165,9.

“Perkiraan penurunan IEH Mei 2024 terutama seiring dengan normalisasi aktivitas masyarakat pasca Idulfitri,” kata Asisten Gubernur, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono melalui keterangan resmi, Rabu (17/4/2024) seperti dilansir Bisnis.

Advertisement

“Perkiraan penurunan IEH Mei 2024 terutama seiring dengan normalisasi aktivitas masyarakat pasca Idulfitri,” kata Asisten Gubernur, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono melalui keterangan resmi, Rabu (17/4/2024) seperti dilansir Bisnis.

Lebih lanjut, Indeks Ekspektasi Harga Umum pada Agustus juga tercatat menurun menjadi sebesar 136,9, dari bulan sebelumnya yang sebesar 146,7. Sebagaimana diketahui, laju inflasi di dalam negeri kembali meningkat dan mencapai 0,52% secara bulanan atau 3,05% secara tahunan pada Maret 2024.

Perkembangan ini terutama dipengaruhi oleh inflasi harga bergejolak atau volatile food yang mencapai 10,33% secara tahunan pada periode tersebut. Secara bulanan, inflasi volatile food mencapai 2,16%.

Advertisement

BI memperkirakan inflasi volatile food akan kembali menurun seiring dengan peningkatan produksi akibat masuknya musim panen dan dukungan sinergi pengendalian inflasi Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan.

“Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1% pada 2024,” kata Erwin.

Sebelumnya, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada Rabu (17/4/2024) dibuka turun dipengaruhi oleh data inflasi Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index/CPI) Amerika Serikat (AS) Maret 2024 yang naik.

Advertisement

Pada awal perdagangan Rabu pagi, rupiah tergelincir 76 poin atau 0,47 persen menjadi Rp16.252 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.176 per dolar AS.

“Hal tersebut terjadi karena pada beberapa rilisan angka fundamental penting Amerika yang mendukung kekokohan dolar AS, angka Inflasi Consumer Price Index periode bulanan naik menjadi 0,4 persen dari perkiraan 0,3 persen,” kata analis Finex Brahmantya Himawan di Jakarta, Rabu, seperti dilansir Antaranews.

Dia menuturkan rupiah saat ini terbebani dan telah mencapai lebih dari Rp16.000, bahkan perputaran uang yang besar selama Ramadhan dan Idul Fitri masih belum mampu membendung dampak penguatan dolar AS terhadap rupiah, sehingga dapat dikatakan faktor dari luar yang lebih dominan dalam pelemahan rupiah ini.

Advertisement

Angka CPI AS periode tahunan pada Maret 2024 juga naik menjadi 3,5 persen dari periode sebelumnya yang hanya 3,2 persen.

Angka tersebut mengindikasikan bahwa target inflasi bank sentral AS atau The Fed masih jauh sehingga pemangkasan suku bunga kebijakan AS berpotensi tidak terjadi dalam waktu dekat, sebagaimana yang dikatakan Ketua The Fed Jerome Powel bahwa masih menanti isyarat dan angka inflasi mengarah ke 2 persen.

Disusul angka penjualan ritel Amerika yang meningkat menjadi 0,7 persen, jauh di atas perkiraan yang hanya 0,4 persen, mengukuhkan penguatan dolar AS terhadap rupiah.

Dari sisi geopolitik, Iran yang menyerang Israel menjadikan pedagang mengalihkan pandangan terhadap aset safe haven mata uang yaitu dolar AS.

“Saat ini tren penguatan dolar AS masih terlihat jelas sehingga rupiah berpotensi akan terdepresiasi lebih lanjut,” ujarnya.

Brahmantya memprediksi rupiah akan bergerak pada kisaran Rp15.850 per dolar AS sampai dengan Rp16.250 per dolar AS.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif