Soloraya
Kamis, 25 April 2024 - 17:13 WIB

Ayo Galakkan PSN, Teror DBD di Kecamatan Sukoharjo Kian Mengganas

Redaksi Solopos.com  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasien DBD (JIBI/Solopos/Antara/Syaiful Arif)

Solopos.com, SUKOHARJO – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, masih tinggi. Pasiennya didominasi kalangan anak-anak.

Petugas kesehatan tak pernah berhenti menggaungkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) guna mencegah merebaknya DBD.

Advertisement

Setelah banyak warga di Kelurahan Kriwen, Kecamatan Sukoharjo yang dilaporkan mengalami gejala penyakit DBD, kini giliran warga di Kelurahan Mandan yang mengalami hal serupa. Bahkan, beberapa warga, terutama dari kalangan anak-anak, harus menjalani rawat inap di rumah sakit setelah mengalami demam tinggi selama berhari-hari.

Petugas Puskesmas Sukoharjo dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sukoharjo langsung turun tangan untuk menangani kasus tersebut. Mereka juga telah melakukan investigasi epidemiologi dengan memeriksa bak mandi di setiap rumah penduduk.

“Kami mendorong agar masyarakat melakukan gerakan PSN setiap hari. Jadi tak perlu menunggu kerja bakti saat Minggu. Gerakan PSN bisa digalakkan setiap hari untuk membasmi jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti,” kata Kepala Puskesmas Sukoharjo, Kunari Maharani, saat ditemui di Mandan, Sukoharjo, Kamis (25/4/2024).

Advertisement

Wanita yang akrab disapa Anik ini mengungkapkan perkembangan kasus demam dengue (DD) dan DBD di Kecamatan Sukoharjo meningkat drastis. Ada lebih dari 200 kasus DD dan 15 kasus DBD di kecamatan tersebut.

Bahkan, dua anak balita meninggal dunia akibat terjangkit penyakit DBD. Kedua balita itu berasal dari Kelurahan Jetis dan Kelurahan Bulakrejo. “Informasi terbaru, ada satu anak berusia satu tahun yang tinggal di Klaten namun identitas kartu tanda anak (KTA)-nya asal Sukoharjo meninggal akibat DBD,” ujar dia.

Sementara itu, Lurah Mandan, Susilo Raharjo, mengaku mendapat laporan dari warga soal kasus DBD yang merebak di wilayahnya. Dia lantas berkoordinasi dengan Puskesmas Sukoharjo dan Dinkes untuk menyosialisasikan upaya-upaya pencegahan dan menggalakkan PSN.

Advertisement

Susilo meminta warga agar ikut aktif mencegah penularan penyakit DBD yang kian mengganas. “Kami meminta selokan air dan pekarangan rumah dibersihkan setiap hari. Tak perlu menunggu ada jentik-jentik nyamuk. Intinya kebersamaan dan kekompakan warga untuk menjaga kebersihan lingkungan,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif