News
Minggu, 3 Juni 2018 - 20:37 WIB

Razan Najjar, Petugas Medis Ditembaki Tentara Israel Meski Telah Angkat Tangan

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, GAZA &ndash; </strong>Kisah tragis dan pilu tentang gelombang protes rakyat Palestina di <a href="http://news.solopos.com/read/20180530/497/919233/jalur-gaza-kembali-memanas" target="_blank">Jalur Gaza</a> sejak akhir Maret 2018 menjadi perbincangan dunia. Tentara Israel menembak mati seorang relawan perempuan petugas medis bernama Razan Najjar.</p><p>Gelombang protes yang rentan kekerasan itu diklaim diorganisir oleh Hamas. Protes yang bertajuk <a href="http://news.solopos.com/read/20180515/497/916350/media-massa-israel-kecam-bentrokan-berdarah-di-jalur-gaza" target="_blank"><em>Great March of Return </em></a>itu menuntut para pengungsi Perang Palestina 1948 diperbolehkan kembali ke kampung halaman yang kini sudah menjadi wilayah Israel.</p><p>Razan Najjar merupakan satu dari beberapa relawan petugas medis yang bersiaga di daerah protes. Razan bersiaga di tenda medis sejak hari pertama protes hingga awal Juni 2018. Peristiwa tragis yang menimpa perempuan 21 tahun itu terjadi pada Jumat (1/6/2018). Razan bersama relawan medis lainnya berjalan beriringan mendekati pagar pembatas di mana pengunjuk rasa berkumpul. Razan dan timnya berusaha mengevakuasi warga sipil yang terluka.</p><p>Dilansir <em>Haaretz.com, </em>Sabtu (2/6/2018), Razan dan timnya mendekati pagar pembatas dengan busana khas medis dan logo relawan medis Palestina. Bahkan, Razan dan timnya mengangkat tangan sembari berjalan pelan secara tenang.</p><p>&ldquo;Tim medis mendekati perbatasan sembari angkat tangan. Padahal tim medis memakai seragam yang sangat jelas logonya, tapi tentara masih melempar granat gas air mata ke mereka,&rdquo; jelas Kepala Layanan Kesehatan Gaza, Yossef Abu Arrish.</p><p>Menurut Yossef, salah satu letupan granat gas air mata mengenai seorang petugas medis. Dalam suasana kacau, saat Razan dan timnya akan mengevakuasi warga sipil dan relawan medis yang terluka, tiba-tiba peluru tajam menembus dada Razan. Perempuan asal Desa Khan Yunis itu langsung kolaps.</p><p>Laman <em>Times of Israel </em>menyatakan rekaman milik <em>Associated Press </em>menunjukkan hal yang sama seperti apa yang diungkap Yosser Abu Arrish. Dalam rekaman tersebut Razan mengenakan kerudung warga biru tua, dan jas medis putih berlogo Palestinian Medical Relief Society.</p><p>Setelah Razan tertembak, dia langsung dievakuasi oleh beberapa pengunjuk rasa. Dalam foto yang beredar, Razan sudah tampak tak berdaya saat diangkat oleh setidaknya enam pengunjuk rasa. Razan dilarikan ke Rumah Sakit Khan Younis. Juru bicara rumah sakit menyebut peluru menembus dada Razan hingga tembus keluar di punggung.</p><p>Selain Razan yang tewas, pada hari Jumat tentara Israel melukai 40 warga lain yang ikut berunjuk rasa. Pada Sabtu, <em>New York Times</em> mengungkap ada 119 <a href="http://news.solopos.com/read/20180526/497/918594/bentrokan-di-gaza-109-warga-palestina-luka-ditembak-tentara-israel">korban</a> tewas sejak hari pertama unjuk rasa, yaitu 10 pekan lalu.</p><p>&nbsp;</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif