News
Sabtu, 30 April 2011 - 14:30 WIB

Ratusan siswa SD ikuti simulasi bencana gempa

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarang (Solopos.com)–Ratusan siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri Pekunden Semarang, Sabtu (30/4/2011), mengikuti simulasi penanggulangan bencana gempa bumi yang difasilitasi Yayasan Hope Indonesia.

Kepala SD Pekunden Semarang, Agus Sutrisno menjelaskan simulasi bencana alam itu dilakukan untuk melatih siswa siaga dan siap saat menghadapi bencana alam, terutama gempa bumi.

Advertisement

“Pelatihan atau simulasi semacam ini bisa memberi bekal bagi anak-anak, agar mereka tidak takut, khawatir, atau cemas saat menghadapi bencana alam,” kata Agus, di sela simulasi itu.

Setelah itu, para siswa dikoordinasi untuk melakukan praktik bagaimana langkah yang harus dilakukan saat menghadapi bencana gempa bumi, dengan dipandu relawan dan guru sekolah.

Advertisement

Setelah itu, para siswa dikoordinasi untuk melakukan praktik bagaimana langkah yang harus dilakukan saat menghadapi bencana gempa bumi, dengan dipandu relawan dan guru sekolah.

Para siswa terlihat berlindung di bawah meja, sebagian lainnya berlari kecil menuruni tangga untuk berkumpul di lapangan sekolah, sesaat setelah aba-aba terjadinya gempa diberikan.

Dengan posisi tangan melindungi kepala, para siswa bergantian menuruni tangga menuju lapangan sekolah, sementara siswa yang sudah sampai di lapangan langsung berkumpul dan berjongkok.

Advertisement

“Simulasi penanganan bencana ini kami tujukan untuk siswa kelas IV-VI yang berjumlah sekitar 200 siswa. Kalau total siswa SD Negeri Pekunden Semarang berjumlah 505 orang,” jelasnya.

Selain simulasi gempa bumi, imbuh Agus, pihaknya kerap menggelar pelatihan menghadapi bencana, seperti kebakaran, dan rencananya juga akan digelar simulasi menghadapi bencana banjir.

Koordinator simulasi dari Yayasan Hope Indonesia, Desy Natalia Kilanmase menyampaikan tujuan simulasi semacam itu adalah untuk membekali siswa dengan berbagai pengetahuan tentang bencana alam.

Advertisement

Desy menuturkan para siswa diajari berbagai langkah dalam menghadapi bencana, termasuk apa saja yang harus dihindari dan tidak boleh dilakukan saat terjadi bencana, terutama gempa bumi.

“Kalau ada gempa bumi, siswa disarankan berlindung di bawah meja atau di sudut-sudut ruangan, sementara kaca harus dihindari karena sangat sensitif dan membahayakan saat ada gempa,” terangnya.

Sifa Salsabila, siswa kelas IV mengaku sangat senang mengikuti kegiatan itu, karena bisa mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat menghadapi bencana alam.

Advertisement

“Senang, saya tadi berlindung di bawah meja dan setelah itu berbaris dengan tertib menuju lapangan. Baru sekali ini saya ikut kegiatan semacam ini, jadinya senang,” ujar Sifa.

(Antara/nad)

Advertisement
Kata Kunci : Bencana Gempa Simulasi
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif