News
Sabtu, 29 September 2012 - 11:27 WIB

Ratusan Pelajar Lereng Merapi Deklarasikan Anti Kekerasan dan Tawuran

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Pelajar sedang membubuhkan tandatangan diatas banner sepanjang 10 meter sebagai aksi menolak kekerasan dan tawuran antar pelajar. (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)

SLEMAN-Ratusan Pelajar dari berbagai Sekolah Menengah Tingkat Atas (SLTA) Lereng Merapi mendeklarasikan anti kekerasan dan tawuran antar pelajar, Sabtu (29/9/2012)

Advertisement

Deklarasi dilakukan di halaman SMA Negeri 1 Pakem sekitar pukul 09.30 WIB, dengan dihadiri perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Sleman, Pengawas Pendidikan, guru-guru dan kepolisian dari Sektor Pakem.

Setelah deklarasi, sekitar 500 pelajar yang terdiri dari kecamatan Cangkringan, Turi dan Pakem itu membubuhkan tandatangan di spanduk sepanjang 100 meter.

Advertisement

Setelah deklarasi, sekitar 500 pelajar yang terdiri dari kecamatan Cangkringan, Turi dan Pakem itu membubuhkan tandatangan di spanduk sepanjang 100 meter.

Kepala Sekolah SMAN 1 Pakem Agus Santosa Mengatakan, Deklarasi anti kekerasan dan tawuran itu merupakan satu bentuk keprihatinan menyaksikan serangkaian aksi kekerasan pelajar yang terjadi di Indonesia.

Diakui Agus, meski belum ada sejarah tawuran antar pelajar di Lereng Merapi. Namun perlu untuk mengantisipasi. “Kita ingin menunjukan kepada sekolah-sekolah diseluruh Indonesia bahwa pelajar di lereng merapi ternyata bisa kondusif. Kenapa yang lain tidak bisa?” Katanya.

Advertisement

Isi Deklarasi:

1. Rasa prihaton atas maraknya perkelahian pelajar umumnya di Indonesia dan khususnya di lereng merapi

2. Menolak dengan keras segala bentuk kekerasan dan tawuran antar pelajar dalam bentuk dan alasan apapun

Advertisement

3. Minta jaminan keamanan bagi berlangsungnya kegiatan belajar kepada semua pihak yang berkepentingan

4. Mendukung setiap penyelesaian permasalahan dan tindakan kekerasan dengan cara bijak, terdidik, sesuai norma hukum yang berlaku

5. Mengajak kepada seluruh pelajar Indonesia. “Marilah kita bingkai persaingan dan perbedaan dalam suasana kebersamaan untuk mewujudkan generasi emas yang cemerlang, gemilang, dan terbilang.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif