News
Minggu, 8 Oktober 2023 - 06:55 WIB

Ratusan Jiwa Melayang dalam Konflik Palestina-Israel Terbaru, WNI Disebut Aman

Newswire  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tentara di medan perang. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA — Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Amman, Yordania, mengatakan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban setelah pecahnya konflik antara Palestina dan Israel di Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023).

“KBRI Amman telah melakukan koordinasi dengan simpul-simpul masyarakat di Gaza dan dipastikan sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban,” demikian laporan dari KBRI Amman dalam rilis pers Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) seperti dilansir Antara, Sabtu malam.

Advertisement

Konflik antara Palestina dan Israel di wilayah Jalur Gaza meletus menyusul ketegangan yang terjadi setelah penutupan pintu masuk dan keluar di wilayah tersebut pada beberapa waktu sebelumnya.

Dalam konflik tersebut, Perdana Menteri Israel Netanyahu telah menyatakan perang terbuka terhadap Palestina. Konflik tersebut dilaporkan telah merenggut ratusan korban jiwa dan melukai ribuan orang lainnya.

Advertisement

Dalam konflik tersebut, Perdana Menteri Israel Netanyahu telah menyatakan perang terbuka terhadap Palestina. Konflik tersebut dilaporkan telah merenggut ratusan korban jiwa dan melukai ribuan orang lainnya.

KBRI Amman telah mengeluarkan imbauan kepada WNI yang berada di wilayah tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari tempat tempat konflik.

Selain itu, KBRI mengimbau para WNI untuk tidak melakukan kunjungan wisata ke wilayah tersebut. Berdasarkan catatan KBRI, jumlah WNI yang berdomisili di wilayah Gaza adalah sebanyak 13 orang.

Advertisement

Selain itu, bagi WNI yang berada di wilayah Mesir dan Lebanon yang berbatasan dengan Israel, dan memerlukan bantuan, mereka dapat menghubungi Hotline KBRI Kairo pada nomor +201022229989 atau Hotline KBRI Lebanon pada nomor +9613199493.

Sementara itu, serangan Israel di Jalur Gaza yang diluncurkan setelah serangan Hamas selain menewaskan sedikitnya 198 warga Palestina juga mengakibatkan lebih dari 1.600 warga lainnya luka-luka.

Hal itu diungkapkan Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza pada Sabtu melalui akun Facebooknya.

Advertisement

Israel memulai Operasi Iron Swords di Gaza sebagai balasan atas Operasi Badai Al-Aqsa yang dilakukan pasukan Hamas terhadap Israel sebelumnya pada hari tersebut.

Tentara Israel disebut memulai operasi skala besar untuk membela warga sipil Israel dari serangan gabungan yang diluncurkan terhadap Israel oleh Hamas.

Banyak warga Israel disebutkan tewas dalam operasi Palestina tersebut, dengan banyak lainnya mengaku ditahan, tetapi Anadolu tidak dapat memverifikasi jumlahnya.

Advertisement

Kepala Hamas Ismail Haniyeh menggambarkan serangan itu sebagai aksi epik heroik sebagai respons terhadap agresi Israel terhadap Masjid Al Aqsa dan kekerasan yang dilakukan para permukim Israel.

Ratusan pemukim Israel memaksa masuk ke kompleks Masjid Al Aqsa yang menjadi pusat konflik selama hari raya Yahudi, Sukkot.

Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata gerakan Hamas, mengatakan mereka menargetkan beberapa lokasi musuh, bandara, dan instalasi militer dengan serangan roket.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif