News
Jumat, 2 Oktober 2015 - 09:35 WIB

RASKIN SOLORAYA : Raskin Ke-13 dan 14 Disalurkan Oktober dan November 2015

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pembagian beras untuk rakyat miskin (raskin) merupakan salah satu upaya menanggulangi kemiskinan. (JIBI/Solopos/Dok.)

Raskin Soloraya akan disalurkan pada Oktober dan November mendatang.

Solopos.com, SOLO — Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivisi Regional (Subdivre) III Surakarta berencana menyalurkan beras untuk rakyat miskin (raskin) ke-13 dan ke-14 pada Oktober dan November 2015. Penggelontoran raskin ini untuk menekan kenaikan harga beras yang saat ini cenderung meningkat.

Advertisement

Staf Harga Pasar (Gasar) Bulog Subdivre III Surakarta, Agus Purwanto, menyampaikan sudah ada instruksi dari Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, untuk menyalurkan raskin ke-13 dan ke-14. Dia menyampaikan berdasarkan pantauan di pasar, harga beras naik Rp200-Rp300/kg.

Meski kenaikan harga belum tinggi, kata dia, tapi karena beras merupakan kebutuhan pokok sehingga hal ini cukup sensitif.

Advertisement

Meski kenaikan harga belum tinggi, kata dia, tapi karena beras merupakan kebutuhan pokok sehingga hal ini cukup sensitif.

“Kenaikan harga beras ini terjadi dua pekan terakhir. Walaupun harga beras saat ini masih terjangkau oleh masyarakat tapi penyaluran raskin ke-13 dan ke-14 ini diharapkan bisa membuat masyarakat tenang dan meredam gejolak harga,” ujarnya mewakili Kepala Bulog Subdivre III Surakarta, Yudi Prakasa Yudha, dalam jumpa pers di Badan Pusat Statistik (BPS) Solo, Kamis (1/10/2015).

Dia mengatakan penyaluran raskin ke-13 seharusnya dilakukan September tapi karena keterbatasan waktu akhirnya disalurkan pada pertengahan Oktober 2015.

Advertisement

Kepala BPS Solo, R. Bagus Rahmat Susanto, menyampaikan Solo mengalami deflasi 0,45% akibat penurunan kelompok bahan makanan, perumahan, dan transportasi, komunitas, serta jasa keuangan.

Meski begitu, dia mengatakan beras merupakan komoditas penyumbang terbesar inflasi September, yakni 0,15% karena mengalami perubahan harga 3,28%.

Dia menjelaskan deflasi ini terjadi karena penurunan harga sejumlah komoditas kebutuhan pokok turun cukup tajam, seperti daging ayam ras harganya turun 17,61%. Cabai rawit, cabai merang, dan cabai hijau masing-masing turun 20,43%, 20,03%, dan 18,81%. Harga telur ayam ras juga turun 8,04%.

Advertisement

Deflasi yang terjadi pada September ini membuat Solo menempati posisi kesembilan dari 82 kota yang dihitung indeks harga konsumen (IHK) secara nasional dan posisi pertama di Jateng.

Berdasarkan capaian tersebut, inflasi Solo berdasarkan tahun kalender (Januari-September) hanya 0,97%.

“Namun ada beberapa komoditas yang perlu diwaspadai di Oktober ini, diantaranya beras, daging ayam, dan bawang merah karena masih memiliki potensi untuk naik. Hal ini karena kebutuhan masyarakat naik dan berkurangnya jumlah panen,” kata Bagus.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif