SOLOPOS.COM - Achmad Yurianto memakai Batik Covid-19 saat konferensi pers. (Istimewa)
Solopos.com, JAKARTA—Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, menuturkan persentase meninggal dunia pasien positif Covid-19 di Indonesia terbilang tinggi.
“Kalau kita bandingkan dengan angka kematian secara global memang angka kita masih di atas rata-rata global. Kita masih berada di kisaran 5,0 persen sementara angka global berada di 4,47 persen,” kata Yuri saat memberi keterangan pers di Jakarta, pada Senin (6/7/2020).
Kendati demikian, Yuri menerangkan angka meninggal akibat Covid-19 itu masih dinamis. Hal itu ditandai dengan kemampuan Gugus Tugas melakukan penelusuran kontak dan perawatan pasien terinfeksi Covid-19.
Musim Kemarau Tiba, Waspada Kekeringan di Jateng
Musim Kemarau Tiba, Waspada Kekeringan di Jateng
“Dengan semakin banyak kita temukan kasus baru yang kemudian mampu kita isolasi dan rawat dengan baik akan barang tentu angka kematian dan persentasenya menjadi turun,” kata dia.
Sementara itu, jumlah pasien sembuh bertambah 814 orang, sehingga totalnya menjadi 29.919 orang. Di sisi lain, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal akibat Covid-19 bertambah 70 orang, menjadi 3.241 orang.
Santri Kembali ke Ponpes Jatim, Karanganyar Gratiskan Rapid Test
"Kalau kita rinci lebih lanjut, ini gambaran rata-rata seluruh Indonesia tapi tidak berarti seluruh provinsi mengalami hal yang sama. Kita lihat yang melaporkan kasus cukup tinggi pada hari ini," kata dia.
Jika diperinci, tiga provinsi yang menjadi penyumbang terbesar terhadap penambahan kasus. Provinsi itu adalah Jawa Timur 308 kasus, DKI Jakarta 232 kasus, dan Jawa Tengah 127 kasus.
Yuri menyebut jumlah spesimen yang diperiksa mencapai 12.756 spesimen. Total kumulatif pemeriksaan 928.238 spesimen pada periode yang sama.
Kapolrestabes Semarang Dikalah Bos Aguaria di Praperadilan