News
Sabtu, 30 Agustus 2014 - 05:13 WIB

RAPIMNAS ABDSI : ABDSI Kawal UMKM Hadapi MEA 2015

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi MEA (JIBI/Bisnis.com/Colourbox-com)

Solopos.com, SOLO — Asosiasi Business Development Service Indonesia (ABDSI) menilai sejumlah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia belum siap bersaing menghadapi pasar Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.

Padahal Indonesia memiliki sejumlah potensi, seperti produk fashion, makanan olahan, produk industri hilir, dan lain-lain. Kondisi itu makin ironis karena 40% pasar MEA 2015 berada di Indonesia.

Advertisement

Ketua Dewan Pertimbangan ABDSI, Samsul Hadi, menuturkan salah satu penyebab UMKM kurang bersaing adalah karena minim pendampingan. Sehingga mereka kesulitan memetakan pasar dan menangkap peluang.

Samsul juga menyebut data bahwa UMKM menyumbang produk domestik bruto (PDB) nasional sebanyak 56,7%. UMKM juga berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 97%. ABDSI menawarkan pendampingan dalam bentuk pelatihan, dan lain-lain.

“Itu ironi. UMKM menjadi tulang punggung kebangkitan ekonomi. Salah satu wujud nyata kami menyediakan pendampingan, konsultasi bisnis, link usaha, dan lain-lain. Kami dampingi akses pasar, teknologi, pembiayaan, dan lain-lain,” kata Samsul pada Rapimnas ABDSI di Move Megaland Hotel, Rabu-Kamis (27-28/8/2014).

Advertisement

Samsul juga menilai UMKM kurang fokus menggarap pasar dalam negeri. Sehingga produk yang dihasilkan cenderung kurang mengakomodasi kebutuhan pasar. Oleh karena itu ABDSI menggerakkan 1.200 anggota sebagai perpanjangan tangan. Mereka berbentuk lembaga yang tersebar di seluruh Indonesia.

Seperti Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNS. Samsul mengklaim anggota ABDSI di Solo memiliki sejumlah warga binaan, seperti usaha sangkar burung, kok, batik, dan lain-lain. “Kami dorong untuk menguasai pasar dalam negeri. Beberapa hal yang dilakukan adalah menggelar pelatihan tentang identifikasi bisnis, fasilitas, konsultasi, dan lain-lain. Semua dilakukan demi UMKM agar naik kelas,” tutur dia.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif