News
Jumat, 6 November 2009 - 18:03 WIB

Rapat DPR-Kapolri dinilai memperunyam masalah

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Rapat kerja Komisi III dengan Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri terus menuai kritik. Rapat itu dinilai tidak memperjelas masalah tapi justru memperunyam masalah.

“Bukanlah makin memperjelas solusi terhadap masalah yang ada tampi membuat menjadi tambah runyam,” kata Ketua Setara Institute, Hendardi di Jakarta, Jumat (6/11).

Advertisement

Komisi III DPR dan Polri, Kamis-Jumat dini hari tadi telah menggelar rapat. Tapi rapat selama hampir dari 7 Jam itu dinilai hanya jadi pembelaan bagi koruptor, utamanya DPR.

“DPR sebaiknya duduk manis saja mendengar dan mengawasi. Jangan kemudian terkesan di publik malah menjadi pembela koruptor dan sibuk dengan puja-puji,” kritik Hendardi.

Yang dibutuhkan sekarang, lanjut Hendardi, bukan pertemuan Tim 8 dengan Polri dan Kejagung, tetapi tindakan politik dan segera presiden melalui percepatan proses hukum, akan ke mana kasus ini, dihentikan atau dilanjutkan.

Advertisement

“Presiden tidak perlu lagi menjadi tameng, keterlambatan presiden akan membuat persoalan menjadi amburadul dan berlarut-larut,” tutupnya.

 

dtc/tya

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : KPK Polri
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif