News
Senin, 13 Juni 2016 - 18:00 WIB

RAMADAN 2016 : Luhut Larang Polisi Ikut-Ikutan Razia Warung Selama Puasa

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Hasil aksi penggalangan dana untuk ibu penjual warteg yang kena razia. (Istimewa/Facebook)

Ramadan 2016 masih diwarnai razia warung makan. Namun, Luhut Pandjaitan melarang polis terlibat razia itu.

Solopos.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan telah mengimbau seluruh Kapolda untuk tidak melakukan razia terhadap warung-warung yang buka pada siang hari selama Ramadan 2016.

Advertisement

Seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (13/6/2016), Luhut mengungkapkan dari informasi yang dia dapatkan, ada beberapa Polda yang telah dan berencana melakukan razia tersebut.

“Polda [Metro] Jaya misalnya. Jadi supaya semua orang melakukan ibadahnya dengan baik dan toleransi itu tetap kita pelihara. Saya kira itulah ciri negara Indonesia tercinta ini. Tadi saya sudah beritahu Kapolda untuk jangan ada razia-razia itu begitu lagi,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan.

Dia menambahkan, imbauan tersebut ditujukan agar Ramadan 2016 bisa dinikmati dengan damai oleh semua kelompok masyarakat. Luhut mengatakan razia yang dilakukan terhadap pemilik warung di Serang, Banten, adalah contoh dari razia yang tidak diperbolehkan.

Advertisement

“Jangan negeri ini jadi dipersepsikan seolah-olah kita itu jadi negara yang tidak beraturan. Negara tidak ingin ada keresahan akibat hal-hal seperti itu. Kasihan kan penjual kecil yang uangnya kecil hanya begitu terus diobrak-obrak. Kita tidak mau itu terjadi,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif