News
Sabtu, 14 Januari 2012 - 11:49 WIB

Rakyat Taiwan berikan suara di 15.000 TPS

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

TAIPEI– Rakyat Taiwan memberikan suara mereka di hampir 15.000 tempat pemungutan suara yang tersedia di seluruh pulau itu, Sabtu (14/1/2012), guna menentukan siapa pemimpin mereka untuk empat tahun mendatang.

Tempat pemungutan suara (TPS) buka mulai pukul 8.00 hingga pukul 16.00 waktu setempat.

Advertisement

Sebanyak 18,1 juta pemilih akan memberikan suara mereka setelah masa kampanye berakhir Jumat malam. Di antara para pemilih adalah pengusaha yang berbisnis di China Daratan, yang dibatasi oleh selat Taiwan, dan warga Taiwan di luar negeri.

Komisi Pemilihan telah menetapkan pasangan Tsai Ing-wen dan Su Jia-chyuan dari Partai Progresif Demokratik (DPP) berada di urutan No. 1, pasangan Ma Ying-jeou dan Wu Den-yih Partai Nasional Kuomintang (KMT) dari di urutan No. 2 dan pasangan James Soong dan Lin Ruey-shiung, sebagai calon independen yang didukung partai Rakyat Pertama (PFP) di urutan No. 3.

Berdasarkan survei yang dilakukan berbagai media, Ma mengungguli Tsai, calon presiden wanita pertama di Taiwan.

Advertisement

Dalam pemilihan-pemilihan presiden sebelumnya, pemilih di bagian utara Taiwan cenderung memilih Ma, bagian selatan bagi Tsai. Soong mencoba merebut suara di bagian tengah Taiwan.

Pemilihan presiden kelima itu dilakukan bersamaan waktunya dengan pemilihan anggota legislatif.

Parlemen Taiwan beranggota 113 orang dan saat ini Partai Nasional Kuomintang (KMT) menguasai mayoritas kursi di Legislative Yuan .

Advertisement

Dengan jumlah pemilih yang mencapai 18,1 juta orang, pemenang pemilihan presiden itu akan memerlukan sedikitnya 6,8 juta hingga 6,9 juta suara.

Pada tahun 2008, para pemilih memberikan suara mereka untuk Ma yang popularitasnyaa sedang berada di puncak saat itu.

Sejumlah pengamat mengatakan popularitas Presiden Ma menurun saat mengikuti pemilihan presiden tahun 2012 karena berbagai faktor seperti angka apengaangguran naik, harga rumah naik, dan sebagian rakyat tidak menikmati buah dari kerja sama ekonomi Taiwan-RRC akibat krisis ekonomi di Eropa yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi Taiwan. Antara

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif