Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
Selain itu, lanjut Eko, masih banyak terdapat perlintasan yang rawan terutama di sepanjang Jl Slamet Riyadi. Tidak hanya itu, keberadaan lokomotif penolong juga dipertanyakannya terlebih jika railbus mogok di sepanjang Jl Slamet Riyadi. “Lokomotif penolong juga harus difikirkan terlebih saat memasuki Jl Slamet Riyadi. Itu kan perlu lokomotif penolong yang besar. Apakah Ditjen Perkeretaapian juga sudah memikirkan hal tersebut?” tukasnya.
Lebih lanjut, Eko mengungkapkan pihaknya juga berkeinginan besar untuk segera mengoperasikan railbus. “Kami juga ingin segera railbus beroperasi. Namun, mengoperasikan kereta api itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Untuk mengoperasikannya harus ada berbagai persyaratan yang dipenuhi,” paparnya.
Eko menyatakan pula pihaknya belum menerima informasi terkait turunnya Berita Acara Serah Terima Operasional (BASTO). “Hingga saat ini, kami masih menunggu turunnya BASTO. Ya kalau pun nanti mundur kemungkinan tidak akan jauh dari 20 Juni,” ungkapnya.