News
Minggu, 28 Juni 2020 - 05:01 WIB

Rahasia Dukun Bayi Tetap Jadi Andalan Persalinan

Danang Nur Ihsan  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bayi (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Mungkin sudah mulai banyak yang menganggap duku bayi di Indonesia mulai tersisih. Nyatanya lebih dari 600.000 perempuan di Indonesia melahirkan anak mereka dengan bantuan dukun bayi sepanjang 2018.

Di beberapa daerah seperti Papua dan Maluku, dukun bayi masih memiliki peran besar untuk membantu persalinan. Selama 2018, tercatat 691.789 perempuan di Indonesia melahirkan di dukun bayi.

Advertisement

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam Profil Kesehatan Indonesia 2018, selama 2018 terdapat 5.043.078 ibu bersalin. Dari jumlah itu, 86,28%-nya atau sekitar 4,35 juta ibu bersalin di fasilitas kesehatan dengan bantuan tenaga kesehatan. Sisanya 691.789 ibu melahirkan lewat dukun beranak/bayi.

Benarkah Diet Telur Rebus Jadi Cara Ampuh Menurunkan Berat Badan?

Jumlah ibu bersalin dengan bantuan tenaga kesehatan dari tahun ke tahun terus naik, namun tidak merata di semua wilayah. Ada tiga provinsi yang proses persalinan masih didominasi dukun bayi yaitu di Papua, Papua Barat, dan Maluku.

Advertisement

Di Papua contohnya. Terdapat 74.856 ibu bersalin pada 2018 dan yang melahirkan melalui dukun mencapai 40.655 ibu atau 54,31%. Kondisi yang sama terjadi di Maluku. Di provinsi ini 25.581 ibu bersalin melahirkan lewat dukun. Jumlah itu sekitar 55% dari total ibu bersalin di provinsi itu.

Menurut konsep yang disusun Departemen Kesehatan (1994), dukun bayi adalah orang yang dianggap terampil dan dipercaya oleh masyarakat untuk menolong persalinan dan perawatan ibu dan anak sesuai kebutuhan masyarakat.

Diyakini Lebih Tua Ketimbang Candi Prambanan, Candi Gumuk di Tibayan Klaten Tak Terawat

Advertisement

Pada 2018, jumlah dukun bayi di Indonesia lebih dari 49.000 orang. Mereka tersebar di 34 provinsi.

Dukun bayi pada awalnya secara tradisi adalah profesi seseorang yang dalam aktivitasnya menolong proses persalinan, merawat bayi mulai dari memandikan, menggendong, belajar berkomunikasi dan lain-lain. Mereka biasanya punya keahlian juga dibantu berbagai mantra khusus yang dipelajarinya dari pendahulu mereka.

Kematian Persalinan

Agustina Regina Yufuai dan Laksmono Widadgo dalam kajian berjudul Pratek Budaya Suku Kampung Yepase Terkait Perawatan Kehamilan, Nifas dan Bayi di Distrik Depapre Kabupaten Jayapura yang dimuat di Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 8 / No. 2 / Agustus 2013 menyebutkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap dukun masih tinggi karena faktor kharisma.

”Sehingga warga lebih senang berobat dan meminta tolong kepada ibu dukun yang merupakan warga asli dan orang terdekat yang sudah biasa membantu keluarga. Hal ini ditunjukan dengan masih rendahnya cakupan persalinan dan kunjungan masyarakat

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif