News
Minggu, 16 Desember 2012 - 23:15 WIB

Radar Bandara Soekarno Hatta Mati 1 Jam, 100 Penerbangan Tertunda

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dokumentasi)

Ilustrasi (Dokumentasi)

JAKARTA–Sistem radar pemandu penerbangan di Bandara Soekarno Hatta Jakarta, Minggu (16/12/2012) malam mati selama satu jam. Akibatnya, sedikitnya 100 penerbangan baik keberangkatan maupun kedatangan tertunda (delay).
Advertisement

Corporate Secretary PT Angkasa Pura II Trisno Heryadi mengatakan sistem radar di Bandara Soekarno-Hatta mati karena Uninterrupted Power Supply (UPS) atau pemasuk listrik ke sistem radar terbakar.

“Akibat terbakarnya UPS yang memasok listrik ke sistem radar di Bandara Soekarno-Hatta (BSH), radar tidak dapat berfungsi. Penerbangan pun terganggu, pesawat yang akan terbang maupun mendarat di bandara ini ditunda hingga sistem radar berfungsi kembali. Sedangkan pesawat yang sudah di udara dan tinggal mendarat, dipandu tanpa radar sesuai standar yang berlaku,” kata Trisno kepada JIBI/Bisnis, Minggu (16/12/2012) malam.

Trisno menjelaskan UPS pemasok daya ke sistem radar di BSH terbakar pada pukul 16.55 WIB, lalu pada 17.10 WIB listrik sudah kembali normal.

Advertisement

Namun perlu waktu sekitar 1 jam untuk restart dan penyesuian, barulah pada pukul 18.05 WIB sistem radar berhasil pulih. Selama proses pemulihan dilakukan penundaan jadwal penerbangan.

Sedikitnya 100 penerbangan tertunda, yakni 46 penerbangan kedatangan dan 54 keberangkatan. Bahkan ada satu pesawat Qantas terpaksa memilih mendarat di Ngurah Rai, Denpasar Bali.

“Kami tunda penerbangan dari BSH demi keselamatan, untuk ketidaknyamanan ini kami PT Angkasa Pura II memohon maaf,” kata Trisno.

Advertisement

Kepada Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S. Ervan mengatakan UPS terbakar jam 16.55 WIB. Seharusnya otomatis pindah ke UPS backup (cadangan).

Namun karena automatic switchnya juga ikut terbakar, maka pemindahan secara manual yang membutuhkan waktu 15 mnt. Semua system fail.  Selama 15 menit ini tidak ada pelayanan Air Traffic System (ATS).

“Upaya yang dilakukan adalah menahan pesawat yang di darat untuk tidak terbang sesuai dengan SOP. Yang belum sampai mendarat, melakukan terbang kembali ke bandara (RTB). Keselamatan penerbangan tetap menjadi prioritas utama dan terjamin, namun kenyamanan terganggu karena adanya keterlambatan,” ucapnya.

Sejak pukul 18.05 WIB, lanjut Bambang, demi keselamatan penerbangan, maka penerbangan kedatangan dan keberangkatan di release bertahap setiap 10 menit selanjutnya setiap 5 menit.  Jam 19.15, penerbangan telah normal kembali.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif