News
Selasa, 8 Januari 2013 - 10:42 WIB

Puncak Mahameru Disapu Badai, Pendakian Semeru Ditutup Lagi

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - (detik)

(detik)

MALANG–Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) kembali menutup jalur pendakian Gunung Semeru. Cuaca buruk hingga terjadi badai di puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa ini menjadi pertimbangan penutupan.

Advertisement

“Mulai per Tanggal 8 sampai 25 Maret 2013 nanti, jalur pendakian ditutup karena cuaca buruk,” tegas Nova Elina, Selasa (8/1/2013) pagi.

Kepala Bidang Pengelolaan data dan Humas BB TNBTS ini mengungkapkan, intensitas hujan terus meningkat hingga terjadi kabut tebal berpotensi membahayakan keselamatan pendaki.

Advertisement

Kepala Bidang Pengelolaan data dan Humas BB TNBTS ini mengungkapkan, intensitas hujan terus meningkat hingga terjadi kabut tebal berpotensi membahayakan keselamatan pendaki.

Ditambah badai seringkali menyapu gunung berketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) itu. “Demi keselamatan pendaki,” tandasnya.

Adanya badai ini, lanjut dia, juga diketahui dari hasil evaluasi terakhir petugas di lapangan. Selain itu hasil keterangan para pendaki yang turun dari puncak.

Advertisement

Nova menambahkan, selama musim hujan, jalur pendakian juga rawan terjadi tanah longsor, pohon tumbang, dan angin kencang hingga dapat membahayakan para pendaki.

BB TNBTS sendiri baru membuka kembali rute pendakian Gunung Semeru sejak Tanggal 24 Desember 2012 lalu. Ratusan pendaki menuju puncak Mahameru untuk merayakan pergantian tahun.

Jalur pendakian menuju Gunung Semeri melintasi Ranu Pani – Watu Rejeng – Ranu Kumbolo – Oro-oro Ombo – Cemoro Kandang – Jambangan – Sumbermani – Kalimati – Arcopodo – Cemoro Tunggal – Puncak Semeru (Mahameru).

Advertisement

Namun, sesuai rekomendasi Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana, Geologi (PVMBG) Bandung, jalur pendakian Semeru hanya dibatasi hingga pos Kalimati saja.

PVMBG menetapkan bahwa status Gunung Semeru masih Waspada (Level II) sejak 2 Mei 2012, sehingga masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas di radius 4 kilometer dari puncak Semeru.

JIBI/SOLOPOS/detik

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif