News
Senin, 24 Juni 2024 - 10:25 WIB

Puluhan Orang Tewas dalam Penembakan di Sinagoge dan Gereja Ortodoks di Rusia

Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah orang mengerubungi korban setelah aksi penembakan yang dilakukan militan di sinagoge dan gereja ortodoks di wilayah Dagestan Rusia, Minggu (24/6/2024). (TASS)

Solopos.com, MAKHACHKALA — Lebih dari lima belas petugas polisi menjadi korban serangan militan di Dagestan, Rusia, Minggu (23/6/2024).

Mereka menjadi korban serangan sejumlah teroris yang melepaskan tembakan senapan otomatis ke sebuah sinagoge (tempat ibadah umat Yahudi) dan sebuah gereja ortodoks di Kota Derbent dan Makhachkala, wilayah Dagestan, Rusia.

Advertisement

“Sekitar pukul 18.00 waktu Moskow (15.00 GMT), orang tak dikenal melepaskan tembakan dari senjata otomatis ke sebuah sinagoge dan sebuah gereja. Para penyerang melarikan diri. Di dalam mobil Volkswagen Polo putih. Polisi mengejar mereka. Informasi mengenai insiden tersebut sedang diverifikasi,” kata juru bicara kementerian, seraya menambahkan bahwa upaya sedang dilakukan untuk mengidentifikasi para penyerang, dilansir laman TASS, Kantor Berita Rusia.

“Lebih dari lima belas petugas polisi menjadi korban aksi teroris hari ini (Minggu kemarin), yang melindungi perdamaian dan ketenangan Dagestan,” ucap kepala wilayah tersebut Sergey Melikov, dalam video yang diposting di saluran Telegram

Beberapa warga sipil juga tewas akibat aksi teroris tersebut, termasuk Pastor Nikolay, yang bertugas selama lebih dari empat puluh tahun di gereja Ortodoks di Derbent, tambahnya.

Advertisement

“Enam pria bersenjata tewas. Tindakan operasi dan pencarian serta investigasi lebih lanjut akan terus berlanjut hingga terdeteksinya seluruh pelaku aksi terorisme, termasuk sel tidur, yang pasti (sudah) disiapkan (untuk menyerang) khususnya dari luar negeri,” kata Melikov.

Situasi di Dagestan pasca aksi teroris di Makhachkala dan Derbent berada di bawah kendali pihak berwenang dan lembaga penegak hukum, katanya.

“Situasinya dikendalikan oleh otoritas pemerintah, oleh otoritas penegak hukum,” tegas Melikov. Masa berkabung tiga hari diumumkan di Dagestan atas serangan militan itu.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif