News
Selasa, 10 Juli 2012 - 05:39 WIB

PUKAT UGM: KPK Harus Pakaikan Baju Khusus untuk Seluruh Tahanan

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Foto: dtc

Advertisement

JAKARTA — Bupati Buol, Amran Batalipu, menjadi orang pertama yang dipakaikan baju khusus tahanan oleh KPK. Seharusnya baju ini juga dipakai seluruh tersangka KPK yang sudah ditahan.

Peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat UGM), Oce Madril, menyambut baik kebijakan KPK yang akhirnya memberikan baju tahanan. Pasalnya kebijakan itu merupakan tuntutan publik yang sudah berlangsung bertahun-tahun.

“Publik inginkan agar KPK menerapkan baju yang sama kepada koruptor sama seperti seorang kriminal yang sedang ditahan,” jelas Oce kepada, Selasa (10/7/2012).

Advertisement

Dengan memakai baju semacam itu, diharapkan akan timbul efek jera. Baju itu akan bisa menjadi simbol bahwa koruptor adalah tidak bermoral.

Selama ini Oce melihat, seorang tersangka korupsi yang ditahan, masih bisa bersolek atau bergaya. Bukan seperti seseorang yang tengah terjerat kasus korupsi.

“Dengan baju tahanan, itu jadi pukulan yang sangat berasa bagi mereka. Selama ini pakai dasi dan rapih, tiba-tiba jadi pesakitan seperti itu,” jelas Oce lagi.

Advertisement

Sebagai contoh kasus adalah Amran. Menurut Oce, di Buol, Amran merupakan orang yang sangat dihormati. Namun begitu Amran terjerat kasus korupsi dan sampai harus dijemput paksa oleh KPK, tersangka kasus suap itu pun terlihat tidak berdaya. “Shock terapi ini yang kita harapkan,” tegasnya. JIBI/SOLOPOS/dtc

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif