Solopos.com, SOLO — Pemerintah telah mengizinkan pembelajaran tatap muka atau PTM dilakukan di wilayah PPKM Level 1-3.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate memastikan PTM terbatas di wilayah tersebut harus tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian, serta kesehatan dan keselamatan seluruh insan pendidikan dan keluarganya.
Baca Juga: Hari Ke-3, Tim Ekspedisi Energi 2021 Solopos Giliran Menelusuri Pemanfaatan Energi Gas Bumi
Sementara itu, Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. DR. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi mengingatkan, penerapan PTM di wilayah PPKM Level 1-3 harus memperhatikan penularan dan tingkat kematian akibat Covid-19 di area tersebut dan sekitarnya rendah.
Selain itu, penerapan PTM juga harus melibatkanpertimbangan Satgas Covid-19 dan Dinas Kesehatan setempat.
Sementara itu, Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. DR. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi mengingatkan, penerapan PTM di wilayah PPKM Level 1-3 harus memperhatikan penularan dan tingkat kematian akibat Covid-19 di area tersebut dan sekitarnya rendah.
Selain itu, penerapan PTM juga harus melibatkanpertimbangan Satgas Covid-19 dan Dinas Kesehatan setempat.
Dia menambahkan menambahkan, orang tua dan murid juga harus mempersiapkan beberapa hal penting, yakni, membiasakan anak menerapkan 5 M, memakaimasker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mengobrol. Hal ini dilakukan saat di sekolah maupun di kendaraan umum menuju ke sekolah atau saat pulang ke rumah.
Baca Juga: Pemuda Penyerang Anggota TNI di Sumenep Ternyata Sedang Mabuk
“Kesiapan guru dan petugas sekolah lainnya dengan sudah vaksin COVID-19 dua kali atau penuh, menggunakan masker, dan harus bisa mengawasi murid dalam menerapkan protokol kesehatan,” ujar dia dalam rilis tertulisnya yang diterima Solopos.com pada Kamis (12/8/2021).
Baca Juga: Video Viral Anggota TNI Diserang Pemuda di Sumenep
Pada kesempatan itu, ia juga meminta kesiapan ruang kelas diperhatikan dengan memasikan jarak antar kursi dan melakukan didesinfektan rutin sebelum dan sesudah jam pelajaran.
Miko juga menyarankan agar AC di ruang kelas dimatikan dan menggunakan kipas angin dan membuka jendela dengan lebar. Selain itu, baik guru maupun murid menurutnya harus menyediakan cadangan masker.
Baca Juga: Nasi Goreng PPKM Rp1.000 di Solo Ternyata Bikinan Mantan Rektor UMS
Siswa juga tidak diperkenankan berpindah tempat duduk, saling pinjam peralatan sekolah, serta membuka masker walau sebentar, karena memungkinkan penularan Covid-19. Para siswa juga diingatkan untuk tidak mampir ke penjual makanan, minuman atau mainan, karena akan berkerumun meningkatkan risiko penularan.Selain itu, murid diharapkan sering cuci tangan atau menggunakan hand sanitizer.
“Untuk saat ini tidak perlu salaman dulu antar murid maupun dengan guru di sekolah. Jangan lupa gunakan masker dobel, masker medis dan kain,” pungkas dia.
Baca Juga; Lagi Cari Ide Buat Lomba 17 Agustus Online? Ini Rekomendasinya