News
Senin, 2 Desember 2013 - 15:45 WIB

Perguruan Tinggi Harus Lakukan Terobosan

Redaksi Solopos.com  /  Wisnu Wardhana  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi perguruan tinggi (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, BANTUL-Perguruan tinggi (PT) harus berani melakukan spekulasi dan terobosan untuk mengembangkan struktural pendidikan. Lembaga pendidikan tinggi harus menentukan fokus pada pendidikan akademik atau vokasi.

Dosen Jurusan Ilmu Komputer dan Elektronika Universitas Gadjah Mada (UGM), Reza Pulungan mengatakan, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (ipteks) perlu diantisipasi PT. Hal itu dilakukan agar PT siap menghadapi persaingan global.

Advertisement

Salah satu upaya yang bisa dilakukan, lanjutnya, dengan menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang dipadukan dengan industri. KBK, ujarnya, difokuskan pada kemampuan teknis agar lulusan PT dapat mengembangkan inovasi dan kreativitas yang masih minim pada saat ini.

“Apakah kita membutuhkan begitu banyak akademisi? Banyak perguruan tinggi yang ragu dan bimbang untuk memilih menjadi akademik atau vokasi? Penerapan kurikulum yang berbasis industri bisa membuat kami menjadi kompetitif,” ujar Reza saat menghadiri seminar nasional ‘Dinamika Informatika (Senadi) di Universitas PGRI Yogyakarta (UPY), Sabtu (30/11/2013)

Dalam perkembangan dunia global, sambung Reza, PT juga perlu meningkatkan pendidikan kewirausahaan bagi kalangan mahasiswa. Namun dalam penerapannya, pendidikan kewirausahaan memerlukan keahlian multidisiplin. Pendidikan kewirausahaan itu, ujarnya, akan menjadi modal penting bagi mahasiswa untuk mengembangkan kemandirian dalam berwirausaha.

Advertisement

“Namun tantangannya, bagaimana cara memasukkan unsur-unsur kewirausahaan dalam kurikulum di Indonesia? Itu yang perlu dirumuskan sebuah PT. Untuk memenangkan pasar global, PT harus menguasai ipteks dan pasar dengan pembelajaran entrepreneurship,” tukasnya.

Ketua STIMIK Amikom, Suyanto menjelaskan, mahasiswa harus mampu menjadi smart technopreneur. Sikap itu bisa dimiliki bila memiliki mental positif, kreatif dan inovatif serta mampu memadukan informasi dan intuisi. “Entrepreneur sejati selalu mempunyai mimpi dan sikap mental positif. Mereka juga harus berani mencoba menjalankan usahanya serta memulai usaha tanpa uang tunai,” imbuhnya

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif