News
Kamis, 19 Juli 2012 - 08:24 WIB

PSIKIATER ANAK: 2-11% Anak Sekolah Menderita Gangguan Mental

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO- Sebanyak 2-11% anak Indonesia usia sekolah menderita ganguan mental kategori Gangguan Pemusatan Perhatian Hiperaktif (GPPH). Beberapa psikolog menganggap gangguan itu mencapai tahap memprihatinkan.

Psikiater anak dan remaja, Dr Gusti Ayu Maharatih SpKJ (K) MKes, Rabu (18/7/2012), menjelaskan gangguan mental tersebut apabila tidak ditangani dengan tepat bakal menyebabkan anak menjadi depresi atau memiliki perilaku menyimpang. Anak-anak yang menderita GPPH bisa dimasukkan dalam kategori anak-anak inklusi.

Advertisement

Menurut Gusti  orangtua dan guru memiliki peran penting dalam penyembuhan penderita gangguan mental tersebut. Menurutnya penderita GPPH setiap tahun cenderung meningkat, termasuk di Kota Solo. Dalam dunia pendidikan, padatnya kurikulum dan tuntutan hasil ujian turut menjadi penyebab bertambahnya tingkat depresi anak dan perilaku menyimpang.

“Di Indonesia, dunia pendidikan dan orangtua kebanyakan menuntut hasil yang bagus tanpa memperhatikan proses. Sehingga banyak anak yang melakukan berbagai kecurangan demi hasil bagus. Pola ini harus dihentikan,” ucapnya saat ditemui Espos sebelum mengisi seminar di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Solo, Rabu.

Kepala instalasi kesehatan jiwa anak dan remaja RSJD Solo, Dr Maria Rini Indriarti SpKj MKes, Rabu, menambahkan masyarakat juga memiliki peran dalam penyembuhan penderita GPPH. Gejala gangguan mental kategori GPPH menurut Maria bisa dideteksi sejak dini. Ia berharap orangtua maupun pendidik yang mengetahui anak-anaknya kelihatan stres atau depresi jangan sungkan dibawa ke psikiater atau RSJD.

Advertisement

“Selama ini mindset orang-orang kalau membawa anak ke RSJD berarti gila, padahal rumah sakit jiwa enggak hanya mengurusi orang gila tapi juga gangguan mental lainnya,” tandasnya saat ditemui Espos sebelum mengisi seminar di RSJD Solo.

Maria menjelaskan sejauh ini tingkat kepedulian orangtua dalam menangani penderita GPPH cukup bagus. Pasalnya, tak sedikit orangtua yang berkunjung ke RSJD untuk konsultasi.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif