News
Jumat, 20 Mei 2016 - 21:33 WIB

PROSTITUSI JAKARTA : Punya Anak Balita, Pasutri Pemain Film Esek-Esek Sudah Setahun Beroperasi

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Istimewa)

Prostitusi Jakarta Selatan dengan modus menjual adegan esek-esek ini sudah berjalan setahun. Padahal, mereka punya anak balita.

Solopos.com, JAKARTA — Pasutri pemain adegan esek-esek kawasan di Jakarta Selatan yang bisa di-booking untuk ditonton secara langsung oleh pelanggan sudah satu tahun lamanya beroperasi. Pelanggan mereka juga bisa ikut berhubungan badan.

Advertisement

“Sudah satu tahun,” kata Wakasat Polres Jaksel Kompol Murgianto, Jumat (20/5/2016), dikutip Solopos.com dari Detik.

Pasutri berinisial A, 31, seorang pria; dan L, 32, seorang wanita, itu ditangkap Tim dari unit Krimum dan Resmob Polres Jakarta Selatan di sebuah apartemen di Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Apartemen itu dijadikan tempat melangsungkan bisnis esek-esek.

“[lokasi mereka beroperasi] Di apartemen itu saja,” ujar Murgianto. Polisi menangkap keduanya pada Kamis (19/5/2016) malam sekitar pukul 21.15 WIB. Pasutri itu telah mempunyai anak yang masih berusia balita.

Advertisement

“Proses penangkapan dilakukan di apartemen Gateway, Pesanggrahan, Jakarta Selatan,” ujar Murgianto.

Pasangan suami-istri pemain film porno itu tidak hanya menampilkan “pertunjukan langsung” di depan pelanggannya. Mereka juga mempersilakan pelanggannya untuk ikut berhubungan seksual. “Pelanggannya yang ingin bermain [threesome] dikenakan biaya tarif sebesar Rp800.000 untuk satu kali permainan,” ungkapnya.

Dia menjelaskan hubungan badan yang ditawarkan bisa bermain bersama atau dengan istrinya saja. Sementara sang suami merekam adegan syur sang istri dengan pria hidung belang lainnya. Baca juga: Jual Adegan Esek-Esek & “Dipakai” Langsung, Pasutri di Jaksel Diciduk.

Advertisement

“Bisa main bersama, atau yang satu main sedangkan suaminya merekam video. Kami punya bukti rekaman ini untuk pembuktian di sidang,” jelasnya.

Murgianto mengatakan omzet perbulan dari pasutri itu sebesar Rp2 juta. Jumlah itu memang tidak terlalu besar lantaran aksi itu dilakukan seminggu sekali.

“Tiap bulan kalau di rata-rata itu empat kali hubungan. Mereka sendiri sudah satu tahun melakukan pekerjaan ini. Omsetnya sendiri bisa dua juta tiap bulannya dengan catatan setelah dikurangi untuk biaya sewa apartemen, dan pengasuh anak mereka,” pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif