News
Rabu, 3 April 2013 - 00:27 WIB

PROPERTI SOLO : 50% Perumahan di Soloraya Masih Pakai Kata Asing

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Real Estate Indonesia (REI) Solo berharap pengembang perumahan di Solo bisa meminimalisasi pemakaian nama asing untuk nama-nama perumahan.

Hal ini disampaikan Ketua REI Solo, Yulianto W Kusumo, menyikapi kesepakatan REI pusat terkait pemakaian bahasa lokal dalam penamaan sebuah klaster atau apartemen. Yulianto mengakui, perumahan-perumahan di Soloraya masih banyak yang memakai kata asing untuk memberi nama pada perumahan, klaster atau apartemen.  Seperti Java Beverly Hills, Cassa Grande Residences, Spring Ville, Green Ville hingga Solo Valley Residences.

Advertisement

“50% ada,” kata Yulianto, kepada Solopos.com, Selasa (2/4/2013).

Dia mengatakan saat ini REI Solo akan mulai sosialisasi kepada anggotanya agar kata-kata asing itu bisa dikurangi. “Tapi kemungkinannya sulit. Yang sudah bisa branding dengan kata asing, kalau harus ganti juga sepertinya enggan,” imbuh dia.

Yulianto sendiri sangat setuju dengan kesepakatan REI pusat mengenai pemakaian bahasa lokal dalam penamaan sebuah klaster atau perumahan.

Advertisement

“Karena memang dari dulu saya lebih suka pakai bahasa lokal. Meskipun bahasa lokal, tapi tetap menggambarkan konsep perumahan yang saya bangun,” kata Yulianto yang juga pemilik Tirtamaya Residences yang dikembangkan di kawasan Gentan.

Memang, diakui Yulianto, pemakaian nama asing itu untuk mendongkrak imej dari sebuah perumahan. Tetapi, menurut dia, dalam bahasa lokal pun banyak sekali kata-kata yang bisa dimanfaatkan untuk menggambar konsep sebuah perumahan.

“Ya semua itu dikembalikan kepada pengembang. Tapi sore ini saya akan mulai sosialisasi. Mau ganti nama syukur, tidak ya tidak masalah,” imbuh dia.

Advertisement

Owner Java Beverly Hill’s, Maharani, menyampaikan perumahan yang dia kembangkan di kawasan Mangesti Raya, Gentan, ini lebih menonjolkan nama Java.

“Kata Java yang justru kami tonjolkan di sini. Memang, Beverly Hill’s ini sedikit kebarat-baratan, tetapi kami sengaja pakai nama ini untuk menggambarkan konsep rumah yang saya bangun, bentuk dan arsitekturnya,” kata Maharani.

Dia mengatakan, pihaknya akan mempertahankan nama Beverly Hill’s. “Dan untuk proyek selanjutnya tentu masih dengan nama Java. Dan nama selanjutnya, juga harus disesuaikan dengan kelas rumah. Untuk Beverly Hill’s kan segmennya adalah segmen atas.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif