SOLOPOS.COM - Pengunjung melihat lokasi Cairnhill Nine yang dibangun di kawasan Orchard Road, Singapura dalam pameran yang diselenggarakan pengembang properti ternama, CapitaLand di Novotel Hotel Solo, pertengahan April lalu. (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)
Capitaland, perusahaan properti Singapura membidik konsumen Solo untuk apartemen Cairnhill Nine.
Solopos.com, SOLO— Apartemen terus berkembang seiring dengan tingginya kebutuhan hunian dan investasi di perkotaan. Tumbuhnya apartemen ini berdampak pada munculnya relasi sosial yang baru di kalangan masyarakat menengah atas.
Pengamat Sosiologi Perkotaan, Akhmad Ramdhon, menuturkan hunian apartemen tumbuh akibat padatnya kehidupan di perkotaan. Sejumlah stigma pun muncul karena kehidupan apartemen yang terkesan eksklusif. Kendati demikian, hal tersebut tidak selamanya menghapus kehidupan sosial penghuninya.
Pengamat Sosiologi Perkotaan, Akhmad Ramdhon, menuturkan hunian apartemen tumbuh akibat padatnya kehidupan di perkotaan. Sejumlah stigma pun muncul karena kehidupan apartemen yang terkesan eksklusif. Kendati demikian, hal tersebut tidak selamanya menghapus kehidupan sosial penghuninya.
“Beban pekerjaan masyarakat perkotaan biasanya lebih padat. Cara dan kapan mereka meluangkan waktu akan bebeda pula. Ini biasanya akan membentuk relasi yang baru, bukan karena asal-usul kedaerahan yang mengakibatkan ikatan sosial, tetapi dalam bentuk relasi sosial yang baru,” ujar akademisi Universitas Sebelas Maret (UNS) ini saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (7/5/2016).
Beberapa relasi sosial yang baru tersebut di antaranya munculnya komunitas hobbies. Relasi sosial tersebut muncul karena kesamaan hobi antarsesama penggemar. “Munculnya kelompok hobbies ini biasa terjadi dalam perkotaan, misalnya penggemar motor gede bisa berkumpul bersama,” imbuhnya.
Kearifan Lokal
Salah satu apartemen yang menonjolkan kearifan lokal itu di antaranya adalah Cairnhill Nine. Apartemen yang dikembangkan oleh properti ternama di Singapura, CapitaLand itu berusaha agar kearifan lokal budaya bertetangga tidak sirna. Selama ini, kehidupan yang serba modern membuat budaya gotong royong dan kebersamaan menjadi luntur.
Kearifan inilah yang sempat ditawarkan Cairnhill Nine saat menjajaki pasar Kota Bengawan dengan menggelar pameran di Novotel Hotel Solo, pertengahan April lalu. Hunian ekskulisif yang dibangun di jantung kawasan elit Orchard Road ini mendesain tata ruang apartemen sedemikian rupa, sehingga membuat penghuninya bisa berinteraksi dan bersosialisasi antartetangga.
CapitaLand Singapura yang diwakili President Director PT Threetwo Property Indonesia, Henry Tjokrohartono, mengatakan Solo dipilih karena perekonomian yang cukup bagus. Masyarakat Solo juga ramah sehingga cocok untuk menjajal apartemen mewah bernuansa budaya Indonesia.
“Ini merupakan pameran pertama kami di Solo. Kami ingin menjajaki pasar di Solo dan saya harap bisa menemukan pembeli potensial di sini,” ucapnya saat berbincang dengan Espos di Novotel Hotel Solo beberapa waktu yang lalu.
Cairnhill Nine dijual dengan harga mulai Rp13,5 miliar. Sejak diluncurkan pada Maret lalu, sudah lebih dari 70% apartemen berhasil terjual. “Dari jumlah yang sudah berhasil terjual, 30 persen di antaranya pembelinya dari Indonesia,” katanya.
Cairnhill Nine didirikan di tengah pusat perbelanjaan, bisnis, perhotelan, hiburan, kuliner, dan layanan kesehatan yang terintegrasi. Cairnhill hadir dengan bermacam fasilitas dan teknologi tercanggih yang pernah ada. Apartemen dibangun dengan konsep smart home dan terintegrasi internet. Penghuninya bisa mengontrol seluruh kondisi rumah melalui jaringan Internet.
Sementara, apartemen menyediakan bermacam jenis mulai satu kamar tidur hingga empat kamar tidur dengan desain yang berbeda. Ada pula fasilitas ruang keluarga, balkon, kamar mandi dengan seluruh perabotan rumah tangga dan elektronik canggih. Ada pula fasilitas kolam renang, tempat bermain anak, barbeque area, ruang musik, ruang simulasi golf, dan fasilitas lainnya.
