Solopos.com, JAKARTA — Di tengah polemik gelaran Formula E, Project Director Sportainment Jakpro, Muhammad Maulana, tiba-tiba mengundurkan diri dari Jakpro.
Jakpro adalah penyelenggara Formula E di Jakarta.
Semasa di JakPro, Maulana terlibat dalam penyelenggaraan Formula E Jakarta.
“Benar, mengundurkan diri,” ujar Direktur JakPro, Gunung Kartiko, kepada wartawan, Rabu (6/10/2021).
Gunung mengatakan Maulana selama di JakPro menjabat sebagai Strategic Business Unit (SBU) Sportainment JakPro.
Maulana merangkap SBU terkait Formula E.
“Beliau itu di JakPro selevel kadiv, jadi sebagai seorang karyawan Jakpro mengundurkan diri suatu hal yang wajar. Jadi jangan dibikin kok heboh banget. Posisinya Pak Maulana kan dulu SBU Sportainment, tapi merangkap SBU Formula E,” ujarnya.
Baca Juga: Ajang Formula E Jalan Terus, Anies Siapkan 5 Venue
Gunung menyebut Maulana mengundurkan beberapa pekan lalu.
Dia juga tak mau pengunduran Maulana dikaitkan dengan Formula E.
Sebab, menurutnya, itu merupakan hak karyawan.
“Jangan dikait-kaitin. Dia berhaklah… dia punya karier yang lain,” ujarnya.
Seperti diketahui, Jakpro memastikan gelaran Formula E tetap lanjut kendati Fraksi PDIP dan PSI mengotot untuk mengajukan interpelasi terkait Formula E kepada Gubernur DKI Anies Baswedan.
JakPro sedang menyiapkan lima venue untuk gelaran Formula E.
Baca Juga: Diserang Soal Formula E, Pemprov DKI Jakarta Akhirnya Buka Suara
“Venue yang jelas bukan di Monas, itu saja clue-nya,” kata Direktur JakPro, Gunung Kartiko kepada wartawan, Rabu (6/10/2021).
Gunung menjelaskan hingga kini lokasi Formula E di Monas terkendala perizinan dari pemerintah pusat.
Oleh karena itu, JakPro memutuskan mencari lokasi lainnya yang tetap menunjukkan ikon kota Jakarta.
“Banyak, ada 5 alternatif. Karena Monas kayaknya agak berat dari sisi perizinan, jadi kami cari lokasi ikon Jakarta yang memang menunjukkan Jakarta,” sambungnya.
Dia mengatakan nantinya Formula E Operation (FEO) akan meninjau langsung lokasi-lokasi yang dijadikan calon trek balap Formula E.
“Nantinya gini, dari alternatif itu nanti FEO akan datang untuk survei, mapping semua. Baru akan ditentukan yang bagus, (misal) alternatif 1 atau 2,” lanjutnya.
Sebagaimana diketahui, Pemprov DKI Jakarta blak-blakan soal anggaran Formula E yang bakal digelar selama 3 tahun berturut-turut.
Salah satu yang dijelaskan ialah penggunaan APBD DKI untuk Formula E.
Penjelasan itu dipaparkan oleh Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik DKI Jakarta dalam dokumen “Katanya Vs Faktanya Formula E” pada Rabu (29/9/2021).
Pemprov DKI menjelaskan soal “katanya” Formula E hanya untung jika digelar selama 5 tahun berturut-turut dan hanya dua kota yang melakukan hal itu serta mengalami kerugian.
Pemprov DKI menjawab dengan mengungkap kesepakatan terbaru dengan FEO selaku penyelenggara Formula E.
“Hasil kesepakatan baru antara Jakpro dengan FEO, adalah periode pelaksanaan disesuaikan 3 tahun, yaitu 2022, 2023, dan 2024,” ucap Pemprov DKI.